Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Unit K-9 SAR Korsabahara Baharkam Polri, Temukan Titik Indikasi Korban di Reruntuhan Masjid Sibolga

Selasa, Desember 09, 2025 | 20.36 WIB | Last Updated 2025-12-09T13:36:38Z


GEN-ID | Sibolga - Tim gabungan Search Unit K-9 SAR Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Korsabhara Baharkam Polri bersama Unit Satwa Polda Sumatera Utara (Sumut) berhasil mengidentifikasi satu titik yang terindikasi adanya korban di lokasi reruntuhan Masjid Budi Sehati, Kota Sibolga, pada hari Selasa (09/12).

Pencarian ini dilaksanakan dalam rangka mem-back up Polres Sibolga terkait insiden di masjid tersebut.

Kegiatan dimulai dengan apel persiapan pada pukul 08.00 WIB, dengan kekuatan personel gabungan terdiri dari  10 personel Unit K-9 Ditpolsatwa Baharkam Polri, 7 personel Unit Satwa Polda Sumut, dan 4 ekor K-9 dengan spesifikasi Cadaver (pencarian jenazah). Tim tiba di lokasi Masjid Budi Sehati pada pukul 08.48 WIB.

Setelah melaksanakan mapping di Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada pukul 09.07 WIB, Tim Unit K-9 SAR Ditpolsatwa segera memulai pencarian.

Pada pukul 10.02 WIB, anjing pelacak, yaitu K-9 Walet, K-9 Dasa, dan K-9 Ari, berhasil menunjukkan reaksi positif, mengarahkan tim pada satu titik yang kuat kemungkinannya mengindikasikan keberadaan korban.

Tindak lanjut segera dilakukan dengan pembuangan puing sisa bangunan dan pengurangan massa tanah di titik temuan pada pukul 10.09 WIB. Meskipun sempat diulang kembali pada pukul 12.29 WIB, reaksi anjing K-9 Unit SAR Ditpolsatwa tetap terpusat pada titik temuan pertama hingga pukul 14.40 WIB.

Selanjutnya, Tim Gabungan DEN PRINTIS kembali melaksanakan pengurangan massa tanah di lokasi yang ditunjukkan oleh K-9. Titik temuan sumber bau tersebut sedang dievakuasi oleh tim rescue gabungan yang terdiri dari Perintis, Basarnas, Damkar, BPBD, dan potensi SAR lainnya.

Namun, proses evakuasi dihentikan sementara pada sore hari dikarenakan kondisi hujan deras untuk mengantisipasi potensi longsor susulan.

Tim K-9 SAR juga mencatat satu hambatan utama di lapangan, yaitu tidak adanya alat berat yang memadai untuk membantu proses evakuasi di titik yang telah ditemukan. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update