BNPT: Jangan Ada Lagi Anak Muda Jadi Teroris
Written By Redaksi on 06 Februari, 2021 | 03.21
GEN-ID ๐ฎ๐ฉ | Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berharap tidak ada lagi masyarakat, khususnya generasi muda yang terlibat tindak terorisme maupun terpengaruh paham radikalisme ekstrimisme.
"Kita tidak ingin ada lagi orang yang berangkat ke Irak dan Suriah, dipenjara karena urusan terorisme, maupun anak-anak Indonesia yang jadi pelaku bom bunuh diri," kata Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Jumat, 5 Februari 2021.
Hal tersebut disampaikannya saat webinar Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 7/2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme (RAN-PE).
Boy menyebutkan faktanya ada sekitar 2.000 orang yang telah ditangkap karena melanggar hukum terkait tindak pidana terorisme setidaknya dalam kurun 20 tahun terakhir.
"Mereka setuju dengan apa yang dikatakan konten narasi radikalisme. Bahkan, sampai ada 1.250 orang bersedia berangkat ke Irak," ujarnya.
Mereka yang berangkat ke Irak, kata dia, sebagian besar sudah tewas, ada yang ditahan, sementara anak-anak dan perempuan saat ini berada di kamp pengungsian.
Menurut dia, kenyataan itu menunjukkan betapa berbahayanya gerakan ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme yang bisa membuat orang secara tidak sadar masuk di dalamnya.
Ia menjelaskan perekrutan teroris itu memang berjalan sedemikian masif, baik melalui media sosial hingga "face to face" hingga mampu memengaruhi pikiran mereka.
"Akhirnya, cara berpikirnya mereka sudah berlebihan, ekstrem. Tidak lagi menghargai hukum, tidak menghargai kehidupan demokrasi, tidak menghargai konstitusi, dan tidak menghargai nilai-nilai kemanusiaan," katanya.
Diakui Boy, sudah cukup banyak anak-anak muda yang terjerat dalam tindak pidana terorisme sehingga perlu upaya menyeluruh, komprehensif, dan sistematis untuk mencegahnya.
Oleh karena itu, kata dia, keberadaan Perpres RAN-PE sangat penting untuk meningkatkan perlindungan terhadap warga negara dari ancaman terorisme.
Boy mengingatkan bahwa terorisme bisa membuat siapa saja secara tidak sadar masuk atau menjadi bagiannya dan siapa saja bisa menjadi korban dari kejahatan tersebut.
"Perpres ini (RAN-PE) melibatkan seluruh pihak, tidak boleh ada yang berpangku tangan. Jangan sampai ada orang melakukan proses radikalisasi, tetapi masyarakat tidak waspada. Jadi, ada kesadaran publik," pungkas Boy. (Vn/Ant)
Mengapa Remaja Harus Melek Kesehatan Reproduksi? Ini Penjelasan TPM Biologi Kesehatan FKUI
Written By Redaksi on 09 Januari, 2021 | 20.02
Sebenarnya pengetahuan kesehatan reproduksi tak hanya wajib, harus, kudu diketahui remaja, tapi juga buat orang tua dan kerabat terdekat remaja. Karena remaja biasa mengalamai galau, halu, rungsing saat mengalami perubahan-perubahan pada tubuhnya di masa pubertas. Seperti cowok bingung lihat jakun mulai keliatan seperti nelen biji salak, jerawatan atau mulai tumbuh rambut di sana-sini. Begitu juga buat cewek yang dadanya tiba-tiba berasa membesar dan mengkal, dan terutama saat pertama kali mengalami menstruasi, apalagi ngocor pertama kali di sekolahan. Horror, deh.
Hal-hal seperti diatas biasanya ditandai dengan seringnya remaja bolak-balik ngaca memperhatikan tubuhnya. Iya, kan? Udah ngaku aja, dosen, guru dan yang nulis pernah ngalamin masa-masa itu soalnya.
Nah, buat ngatasin masalah pembatasan pertemuan kerumunan dalam protokol kesehatan selama pandemi Covid-19, TPM (Tim Pengabdian Masyarakat) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tanggap perlu adanya sosialisasi pengetahuan mengenai reproduksi di masa pubertas dalam bentuk webinar kepada para siswa-siswi SMP/SMA serta guru.
Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi disamping Penelitian dan Pengembangan, serta Pendidikan dan Pengajaran.
Tim Pengabdian Masyarakat UI dalam webinar ini terdiri dari para dosen Biologi Kesehatan dari Fakultas Kedokteran UI, dan sebagai tuan rumahnya adalah SMPN 126 Jakarta Timur yang nama Kepala Sekolahnya Ibu Ekasari Kartika Ningtyas. Buseeet, dah. Fotonya burem, maafin ya, bu.
Mereka adalah para ahli dari Tim Pengabdian Masyarakat UI yang terdiri dari Dr. Dwi Anita Suryandari, M.Biomed sekaligus sebagai ketua kegiatan, dr. Dewi Sukmawati, M.Kes., PhD., Dr. dr. Anna Rozaliyani, M.Biomed., Sp.P., Deswaty Furqonita, S.Si., M.Biomed., dan Dr. drg. Dwirini Retno Gunarti, MS.
Yang mengejutkan ternyata peserta cukup antusias (atau mungkin karena diwajibin sama guru?). Soalnya yang ikut webinar ini sampai 700 peserta. Tapi wajar saja sih apalagi selain pesertanya siswa siswi SMPN 126 Jakarta Timur, ada juga dari FGPI (Forum Guru Peneliti Indonesia) provinsi Jawa Tengah yang merupakan para guru pembimbing penelitian tingkat SMP dan SMA di Jawa Tengah. Ketiganya yaitu UI - SMPN 126 - FGPI ini bekerjasama ngadain acara yang diinisiasi dan disponsori PengMas UI.
Dosen Biologi Kesehatan FKUI dan peneliti kelainan genetik kromosom Y pada pria infertil ini menjelaskan struktur anatomi dan fisiologi organ reproduksi dan beberapa fenomena yang dialami oleh remaja pria. Mulai dari proses pembentukan sperma (spermatogenesis), bagaimana terjadinya perubahan yang dialami oleh remaja pria pada masa pubertas seperti mimpi basah, terjadinya ereksi, ejakulasi, sampai terjadinya orgasme.
Dijelaskan juga perubahan yang terjadi pada wanita yang memasuki masa pubertas seperti proses pembentukan sel telur (oogenesis), menstruasi, ovulasi, siklus mamae (perubahan bentuk payudara) dan proses terjadinya kehamilan.
Lanjut Dr. Dwi Anita Suryandari, pengetahuan tentang kesehatan reproduksi bisa menjadi pelindung awal yang dapat menghindarkan remaja dari melakukan aktivitas seksual di usia remaja.
"Remaja perlu mengetahui bahwa melakukan aktivitas seksual di usia dini, di saat organ reproduksi belum berkembang secara sempurna, sejatinya akan meningkatkan risiko kesehatan secara fisik dan mental bagi dirinya sendiri. Belum lagi risiko yang harus dihadapi seandainya remaja tidak menjaga kebersihan dan kesehatan organ, reproduksinya," ungkap Dr. Dwi Anita Suryandari.
Oleh karena itu, terang peneliti kelainan genetik kromosom Y pada pria infertil ini diperlukan pengetahuan sejak dini mengenai organ reproduksi yang dimiliki oleh dirinya maupun yang dimiliki oleh lawan jenisnya.
"Pengetahuan tersebut selayaknya perlu dimiliki agar baik remaja laki-laki dan perempuan perduli dengan risiko kesehatan yang dimiliki kedua belah pihak," ujarnya.
Itu sebabnya perlu ditumbuhkembangkan kesadaran sejak dini agar remaja menjaga kesehatan reproduksi. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk melatih kebiasaan menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.
dr. Dewi Sukmawati, M.Biomed
Asisten Profesor asal Unibraw yang menjagar di FKUI ini menjelaskan bagaimana perilaku atau kebiasaan baik yang harus dilakukan oleh remaja dalam menjaga kesehatan organ reproduksinya. Seperti mandi minimal dua kali sehari, memakai pakaian dalam dengan bahan yang menyerap keringat agar tidak membuat organ reproduksi menjadi lembab dan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi.
Lanjut dr. Dewi Sukmawati, "dengan memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal-hal yang dapat merugikan."
Diungkapkan dr. Dewi, pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja. "Remaja laki-laki juga harus mengetahui serta memahami cara menjaga organ reproduksinya agar tetap sehat. Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak merugikan pada remaja laki-laki baik secara fisik maupun psikologis," ujarnya.
Dokter Dewi juga menjelaskan bagaimana melindungi diri dari kekerasan seksual yang saaat ini marak terjadi di masyarakat. "Remaja juga perlu dikenalkan dengan hak-hak reproduksi yang ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang kekerasan seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara untuk mencegahnya," terangnya.
Dr. Anna Rozaliayani, M.Biomed Sp.P(K)

Di webinar ini dokter Anna menjelaskan mengenai berbagai infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus dan jamur yang dapat menyerang organ reproduksi.
Diungkapkan Dr. Anna, mikroorganisme seperti Trichomonas vaginalis, jamur Candida, menyebabkan nyeri pada saat berkemih dan virus HIV bepotensi menyebabkan terjadinya penyakit herpes pada organ kelamin.
"Dengan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksinya," kata Dr. Anna.
Dengan bekal pengetahuan ini diharapkan remaja dapat tumbuh kembang secara sehat dan bertanggung jawab untuk mengerti hak atas organ reproduksinya, dengan tidak mudah melakukan penyimpangan perilaku seperti melakukan seks bebas dan di luar nikah, serta eksploitasi lain yang dapat menyebabkan infeksi organ reproduksi.
Remaja sehat masa depan bangsa!
Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo
Semester Genap TA 2020/2021 DKI Jakarta Tetap Berlakukan Belajar dari Rumah untuk Seluruh Sekolah
Written By Redaksi on 02 Januari, 2021 | 10.32
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana, dengan alasan kesehatan dan keamanan peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan menjadi prioritas yang utama.
“Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara langsung di semester genap TA 2020/2021. Prioritas utama adalah kesehatan dan keamanan para peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan. Pembelajaran tatap muka belum dapat dilaksanakan, sehingga seluruh sekolah di DKI Jakarta tetap melanjutkan pembelajaran dari rumah (BDR),” ujar Nahdiana, Sabtu (02/01/2021).
Meski demikian, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka dan bekerja sama dengan berbagai pihak terkait dalam mempersiapkan rencana pembelajaran tersebut. Beberapa rekomendasi pun telah diterima demi menjamin kesehatan dan keselamatan peserta didik dalam kebijakan pembelajaran tatap muka yang diambil.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan laman Siap Belajar yang digunakan untuk melakukan asesmen terhadap sekolah-sekolah yang ada di DKI Jakarta.
Laman Siap Belajar ini bertujuan untuk mengukur kesiapan satuan-satuan pendidikan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada semester genap TA 2020/2021. Setiap butir penilaian yang ada pada laman Siap Belajar, memiliki kriteria yang disesuaikan dengan standar kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta No. 1130 Tahun 2020, serta pedoman yang dikeluarkan oleh UNESCO dan OECD.
“Proses ini telah kami lakukan sejak lama. Kami juga selalu berkoordinasi dengan banyak pihak, mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), para pakar pendidikan, platform dan para mitra pendidikan, serta orang tua untuk dapat memastikan standar asesmen yang kami lakukan dapat lebih akurat,” jelas Nahdiana lebih lanjut.
Hasil dari asesmen tersebut akan dijadikan dasar bagi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta untuk menentukan sekolah-sekolah yang siap dan dapat melaksanakan pembelajaran campuran atau blended learning. Yaitu, pembelajaran dengan mengkombinasikan antara pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran dari rumah. Sekolah-sekolah yang memenuhi kriteria dalam asesmen tersebut akan menjadi sekolah model dalam pelaksanaan blended learning di wilayah DKI Jakarta.
Nahdiana menambahkan, laman Siap Belajar tersebut tidak akan berhenti pada tahapan asesmen sekolah saja, melainkan juga dilanjutkan dengan verifikasi kondisi sekolah secara langsung. Selanjutnya, bagi sekolah yang terpilih dan menjadi sekolah model akan dilakukan pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan. Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta mengharapkan kerja sama dan peran aktif para orang tua serta masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait pelaksanaan pembelajaran semester genap TA 2020/2021 ini.
“Tentunya hal tersebut sedang kami gencarkan sosialisasinya kepada satuan-satuan pendidikan yang ada. Kami juga telah memanfaatkan platform JAKI (Jakarta Kini) untuk pengisian CLM (Corona Likelihood Metric) yang menjadi salah satu komponen dari asesmen Siap Belajar,” terangnya.
Dalam penerapan blended learning, para orang tua memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti blended learning atau belajar dari rumah. Dengan demikian, pihak sekolah tetap harus mematangkan kesiapannya dalam melanjutkan pelaksanaan belajar dari rumah, terlebih bagi sekolah yang tidak memenuhi kriteria atau tidak menjadi sekolah model.
Seluruh proses terkait blended learning ini akan dipersiapkan dengan baik dan matang sebelum diimplementasikan. Baik dari segi kesiapan dalam hal protokol kesehatan hingga kegiatan belajar-mengajar.
Nahdiana juga menyampaikan, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta akan memberikan edukasi dan penjelasan lebih lanjut terkait blended learning ini, khususnya bagi para peserta didik dan orang tua.
“Hal ini akan terus kami lakukan untuk memastikan keselarasan antara kami dan para orang tua dan peserta didik. Apalagi blended learning ini merupakan skema yang masih baru dan masih belum banyak dipahami, sudah menjadi tugas kami untuk memberikan informasi tersebut kepada masyarakat,” pungkasnya.
[gi/bintalpra/mp]
Tri Sukses Generus LDII Dukung Pencapaian Program Generasi Emas Indonesia 2045
Written By Redaksi on 01 Januari, 2021 | 01.01
GEN-ID | Pendidikan
- Masa Pandemi Covid-19 mengakibatkan sendi-sendi kehidupan terganggu,
baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan semuanya mengalami
penurunan kualitas yang signifikan. Namun demikian optimisme tetap harus
dibangun guna mempersiapkan generasi muda mendatang yang mampu bersaing
sebagaimana telah dicanangkan dalam program "Generasi Emas Indonesia
2045".
Generasi Emas Indonesia 2045 adalah periode 1 abad atau 100 tahun Indonesia merdeka.
Di
tahun tersebut Indonesia mengharap memiliki generasi emas yang dapat
membangun bangsa dan negara kearah yang lebih baik di berbagai bidang
dengan harapanya akan mengalami peningkatan dan hasil maksimal. Selaras dengan itu Lembaga Dakwah Indonesia memiliki program yang mendukung pencapaiannya.
H.
Nur Wahyi, Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (PC
LDII) Bekasi Barat ketika ditemui Generasi Indonesia di kantornya, Jalan Nayar 1 RT
001 RW 012 Kelurahan Kranji (Masjid An-Najah), pada Kamis (31/12/2020),
mengungkapkan tentang strategi pembangunan sumber daya manusia generasi
muda LDII.
Sebagai ormas dakwah, LDII dikatakannya berupaya membantu pemerintah dalam rangka menyukseskan program generasi emas ini.
"LDII
tetap penuh optimis memandang tahun 2021 dan seterusnya, kami telah
lama menyusun program andalan dengan mencanangkan program Tri Sukses
Generasi Penerus,” ujar H. Nur Wahyi.
Lanjut H. Nur Wahyi,
program Tri Sukses Generasi Penerus itu meliputi keilmuan dan kefahaman
agama, akhlaqul karimah, dan kemandirian.
Diterangkannya melalu
program Tri Sukses diharapkan dapat tercetak generasi muda yang memiliki
Ilmu dan kepahaman agama secara mumpuni dengan target yang ingin
dicapai menjadikan anak muda dapat mengerti dan memahami kedudukan dirinya sebagai hamba Allah SWT.
"Mereka
dituntut untuk melaksanakan kewajiban yang tidak bisa diwakilkan kepada
siapapun dan ditunda sesaat pun, yaitu beribadah kepada Allah. Mengerti
dan memahami bahwa amalan ibadah berdasarkan Al Quran dan Al Hadist
yang tidak dicampuri dengan bid’ah, khurofat, syirik, tahayyul serta
murni niatnya beribadah," terang H. Nur Wahyi.
Dengan demikian,
sosok generasi penerus yang muncul adalah generasi muda yang mengerti
dan memahami peraturan berupa perintah, larangan, halal haram, pahala,
dosa. Mengerti dan memahami bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk
beramar ma’ruf nahyi mungkar.
Kemudian dalam program Tris Sukses
yang kedua yaitu Akhlaqul Karimah, LDII membina generasi muda agar
memiliki karakter, sopan santun, tata krama, dan budi pekerti yang luhur
yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia, serta dapat mengamalkan
nilai-nilai yang terkadung dalam Pancasila, sila ke-2, kemanusiaan yang
adil dan beradab.
Guna mewujudkan generasi berakhlaqul karimah
itu, cara yang ditempuh LDII ialah membina mental anak bangsa dengan
pengkajian kitab suci Al-Quran dan Al-Hadith, nasehat agama, simulasi
budi pekerti dan lain-lain.
Kemudian pada program ketiga yaitu
Kemandirian, LDII berkomitmen menumbuhkan generasi yang dapat hidup
secara mandiri, tidak tergantung pada orang lain. "Cara yang ditempuh
salah satunya ialah dengan mengadakan pelatihan kewirausahaan," ujar H.
Nur Wahyi.
Diterangkan H. Nur Wahyi, konsep pembinaan generasi
muda untuk menyukseskan Tri Sukses tersebut, maka LDII telah menyusun
sebuah konsep dakwah. Dimana konsep yang LDII miliki dikemas dengan
profesional.
"Konsep dakwah juga terus mengikuti perkembangan zaman," ujarnya.
Diungkapkannya,
program pembinaan yang ada di lingkup LDII sangat terstrukur, jelas dan
berkesinambungan, mulai dari tingkat pusat, DPW (Provinsi), DPD
(Kab/Kota), PC (Kecamatan) hingga PAC (Kelurahan/Desa).
"Pembinaan LDII merata ke seluruh Kelompok Belajar Mengajar (KBM, red) di seluruh Indonesia," kata H. Nur Wahyi.
Diterangkan,
pembinaan dimulai dari tingkat anak-anak yaitu usia PAUD sampai SD
kelas 6, pra remaja usia SMP, remaja usia SMA ke atas sampai dengan
usia 30 tahun yang belum menikah, serta kegiatan pengajian yang juga
diikuti oleh masyarakat umum.
Guna membantu kelancaran pembinaan tersebut, dibentuk forum Penggerak Pembina Generus (PPG) di tiap-tiap DPD Kabupaten/Kota.
Di
dalam forum PPG terdiri pelaksana bidang-bidang yang berbeda. Mulai
dari kurikulum, kesekretariatan, kemandirian, penggalangan dana, sarana
dan prasarana, seni dan olahraga, keputrian, dan lain-lain.
"Pada
tingkatan terbawah (PAC, red) dibentuklah Forum Musyawarah Lima Unsur
yang meliputi dewan penasehat, pengurus harian, guru pengajar (muballigh-muballighat),
pakar pendidik dan orang tua anak didik. Lima unsur ini adalah
pelaksana kegiatan di lapangan yang bertanggung jawab membina anak
muda," terang H. Nur Wahyi.
Dengan terbentuknya forum PPG dan 5
unsur ini, dikatakan H. Nur Wahyi, pembinaan generasi penerus dapat
lebih terprogram, terarah dan terukur dalam rangka menciptakan generasi
yang profesional-religius.
Pembinaan generasi muda LDII
dikatakannya mulai nampak hasilnya. Mereka adalah generasi muda yang
sibuk dalam kegiatan positif. Mulai dari pengajian di majelis taklim,
pemondokan di ponpes, program penghataman Al Qur'an dan Hadith, Camping Cinta
Alam Indonesia (CAI), kepramukaan, sepakbola, pencak silat, senam
pelatihan IT, pelatihan kewirausahaan dan lain-lain.
"Pengurus
LDII secara tegas melarang remaja binaannya merokok. Begitupula melarang
remaja bergaul bebas antara pria dan wanita yang bukan mahrom, mengatur
pakaian remaja wanita yang harus sesuai syariat," ujarnya.
Dengan
intensnya program pembinaan, maka generasi LDII telah dipersiapkan
menjadi generasi harapan di masa depan. "Sebab itu, dibutuhkan dukungan
berbagai pihak kepada LDII dalam menyiapkan generasi bangsa yang
profesional religius ini," ucapnya.
Ia berharap melalui pembinaan
intensif dalam program Tri Sukses, agar anak muda Indonesia dapat
menjadi generasi yang berilmu agama yang tinggi, berakhlakul karimah dan
memiliki kemandirian agar dapat membawa kemajuan bagi bangsa.
"Bagaimanapun
juga, berhasil atau tidaknya generasi emas Indonesia ini merupakan
tanggung jawab kita bersama, tatap 2021 dengan optimisme!" tegas H. Nur
Wahyi bersemangat.
Generasi Indonesia @01012021
Generasi Indonesia Bukan Generasi Cengeng
Written By Redaksi on 12 Desember, 2020 | 19.02
Peringati Hari Pahlawan dan Hari Guru, YAZID Gelar Baksos dan Salurkan Santunan
Written By Redaksi on 30 November, 2020 | 15.52
Hadir dalam acara tersebut Dadang Spd.I selaku Ketua Dewan Pembina, Rosidi Spd.I Ketua Yayasan, Serka Ruslan A Babinsa Jatisari koramil 704/Jatiasih Kota Bekasi, serta para donatur dan puluhan Anak yatim dan dhuafa.
Santunan diberikan kepada sebanyak 50 orang yatim dan dhuafa dari 105 yatim dan dhuafa, selebihnya diantar ke rumah masing-masing guna menjaga protokol kesehatan.
Reporter: Haris
Editor: Mahar P
Yayasan Rindang Gelar Pelatihan Hidroponik Dukung Program Hanpangan Kota Bekasi
Written By Redaksi on 23 November, 2020 | 08.22
Reporter: Agus Wiebowo
Editor:Mahar Prastowo
Icha Monoarfa Juara Nasional FLS2N dari Gorontalo Ingin Jadi Penari Profesional
Written By Redaksi on 19 Oktober, 2020 | 02.01
Reporter: Kusmayadi | Editor: Mahar Prastowo
GEN-ID | Menjadi penari profesional dan bisa go internasional adalah cita-cita Tarisya Aulia Monoarfa atau akrab dipanggil Icha. Gadis cantik kelahiran 17 tahun silam putri kedua pasangan Ronny Monoarfa dan Nurlaila Limonu. Saat ini Icha duduk di bangku kelas XII SMA Negeri 3 Kota Gorontalo.
Sebagai sebuah manifestasi dari keindahan, kesenian tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan manusia. Berbagai karya seni pun diciptakan, bahkan mulai banyak bermunculan sanggar–sanggar seni. Tidak hanya itu, kesenian juga sudah masuk menjadi mata pelajaran siswa di berbagai sekolah. Tidak sedikit pula siswa-siswi yang tertarik menggeluti bidang kesenian tersebut, sebagai cara untuk mengekspresikan diri dan bakat yang dimiliki.
Mewarisi darah seni dari sang ayah, dara asal Gorontalo ini dalam dunia seni tari tidak diragukan lagi. "Alhamdulillah mewarisi darah seni dari ayah, makanya sejak kecil sudah terbiasa tampil di depan banyak orang seperti menjadi presenter cilik dan menyanyi saya tidak canggung lagi," tutur Icha.
Lihat saja penampilannya yang diunggah Channel Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Gorontalo di bawah ini.
Bakat dan minat Icha pada seni sudah nampak dari usia dini, bahkan sejak usia PAUD telah menjadi Bintang PAUD dan presenter cilik dalam sebuah acara bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan kala itu, Dr. Mutia Hatta.
Memasuki usia Sekolah Dasar (SD) kelas 3 (tiga) dan semakin intens di kelas 4 (empat), Icha sudah mengikuti lomba FLS2N Vokalia Tingkat Nasional di Lombok (NTB), dan lomba FLS2N Vokalia Tingkat Nasional di Medan mewakili Provinsi Gotontalo.
Di kelas 5 SD, Icha meraih Runner Up 1 Bintang Vokalia tahun 2013 di Jakarta dengan juri Arzeti Bilbina, aktris dan anggota DPR RI.
Di Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP), di kelas VIII Icha mendapatkan Juara 1 Nasional lomba FLS2N Vocal Grup mewakili Provinsi Gorontalo.
Kemudian di kelas IX ia mulai menggeluti seni tari, dan debut pertamanya di bidang seni tari ini ketika ia mewakili Kota Gorontalo pada iven Rakernas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Kota Malang Jawa Timur 18-20 Juli 2017.
Merasa mampu dan ada kesempatan di bidang seni tari, Icha semakin memperdalam seni tarinya di Sanggar Tari Makuta yang populer sebagai Sanggar seni tari tradisional Gorontalo, tari modern, vocal dan modelling. Icha beruntung, ia dibimbing koreografer terbaik Gorontalo Feri Fadli Polontalo.
Memasuki jenjang SMA, ia tak berhenti mengukir pretasi, di kelas X Icha mencatatkan prestasi Lomba Menari Berpasangan pada iven FLS2N 2019 dengan menjadi Juara 1 Tingkat Kota Gorontalo, dan Juara 1 Tingkat Provinsi Gorontalo.
Begitu juga di kelas XI, Icha kembali mengikuti lomba menari di ajang FLS2N yang merupakan ajang berprestasi pelajar yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan. Pada ajang FLS2N 2019 ini Icha menjuarai lomba menari Tingka Kota, begitu juga di tingkat provinsi ia sabet juara 1 dan lagi-lagi menyabet juara 1 di tingkat nasional.
Dengan sederet prestasinya itu, Icha menjadi salah satu remaja berprestasi yang berhasil mengharumkan nama sekolah dan daerah di kancah nasional khusus dalam bidang seni tari. Ia berharap bisa menjadi penari profesional dan tampil di mancanegara mewakili Indonesia.
"Harapan kedepan saya bercita-cita ingin menjadi penari profesional agar bisa tampil di manca negara mewakili negeri tercinta Indonesia," ujarnya.
Atas semua prestasi yang ia raih itu, Icha berterimakasih kepada kedua orangtuanya yang selalu memberikan dukungan dan motivasi. Begitu juga terimakasih kepada para pembimbingnya baik di sanggar maupun para guru sekolahnya.
Bagi Icha, pencapaian prestasinya juga menjadi bukti bahwa para pelajar di Provinsi Gorontalo juga memiliki potensi dan bisa bersaing di tingkat nasional.
Biografi
Nama : Tarisya Aulia Monoarfa
Panggilan : Icha
Orangtua : Ronny Monoarfa/Nurlaila Limonu
Alamat : SMA Negeri 3 Kota Gorontalo.
Santri Mandiri-Indonesia Maju, Tema Festival Kuliner Pesantren Motivasi Indonesia
Written By Redaksi on 17 Oktober, 2020 | 19.26
"Didalam acara ini Pondok Pesantren Motivasi mempunyai gagasan untuk mempertahankan finasial. Dimasa pandemi COVID ini banyak yang mengalami kesulitan dalam finansial, disini kita mengajak para santri untuk berwirausaha guna menambah pemasukan finansial, disini kita mengajak para santri untuk berkreatifitas dengan membuat sesuatu yang bisa bermanfaat," tutur Ustad Ardiansyah selaku Ketua Panitia.
"Apa lagi Pondok pesantren yang santrinya tinggal disini, kita harus bangkit dari keterpurukan ini, dengan cara kita harus memproduksi suatu produk yang bisa menghasilkan," tambah Ust. Ardiansyah.
Diterangkan Ardiansyah, Pondok Pesantren Motivasi sudah membuat produk berupa sabun, dan produk unggulan minuman kekinian Kopi Santri yang memakai kopi robusta. "Nah, semua itu sudah kita produksi tinggal cara pemasarannya, maka dari itu, kita meminta bantuan pengasuh pondok pesantren motivasi K.H. Ahmad Nurul Huda," terang Ardiansyah.
K.H. Ahmad Nurul Huda yang biasa disapa Ayah Enha menuturkan, festival kuliner pesantren ini pertama kali yang diadakan oleh Pondok Pesantren Motivasi. Tujuannya membuktikan pesantren itu adalah lembaga yang multi talenta, "bukan saja hanya bisa mengaji tetapi pesantren bisa memasak, berdagang dan sebagainya, kepesertaan kami juga sudah ada sekitar 100 perwakilan dari pesantren yang ada di Kabupaten Bekasi, tapi yang menghadirkan produknya baru sekitar 12 pesantren," ujar Ayah Enha.
Festival Kuliner menjadi pilihan karena kluliner menjadi sektor usaha yang paling banyak dipilih dan jadi perbincangan dimasa pandemi COVID-19. "Selain itu kita juga membuat produk untuk menjaga kesehatan tubuh, seperti kita membuat otomatic wastafel portabel, jadi wastafel cukup dengan menjulurkan tangan saja nanti sabun dan airnya keluar sendiri, ini adalah suatu bentuk inovasi kami dalam kepedulian terhadap COVID-19," terang Ayah Enha.

Ayah Enha juga berharap kepada pemerintah baik ditingkat daerah, propinsi maupun pusat agar melirik ke pesantren, "kami tidak meminta bantuan yang sifatnya konsumtif, tapi kami butuh spirit atau motifasi supaya teman-teman yang memiliki multi talenta ini bisa di fasilitasi untuk pelatihan, pendampingannya sampai dengan kemampuan menjual, karena salah satu keluhannya adalah kami bisa memproduksi tapi kami mengalami kesulitan sulit untuk penjualan," pinta Ayah Enha.
Kontribusi pesantren juga diapresiasi oleh H. Kevin Haikal selaku Staf Khusus Menteri Agama bidang Organisasi Kemasyarakatan, Sosial Keagamaan dan Komunikasi Publik yang mengatakan bahwa tidak dipungkiri kontribusi pesantren terhadap negara sangat besar, bahkan sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga saat ini.
Disamping itu, keberpihakan, kehadiran, dan perhatian negara terhadap pesantren juga semakin hari semakin bertambah. Hal ini memuncak di era Presiden Joko Widodo, seiring ditetapkannya 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional sejak tahun 2015 dan disahkannya UU No 18 tahun 2019 tentang Pesantren.
"Ini merupakan peluang sekaligus tantangan bagi dunia pesantren. Peluang karena pendidikan pesantren kini sudah mendapat rekognisi dari negara, baik dalam bentuk pendidikan diniyah formal maupun penyetaraan (muadalah). Pendidikan diniyah formal juga sudah lengkap, dari jenjang ula (setingkat MI), wustha (setingkat MTs), 'ulya (setingkat MA), bahkan hingga Ma'had Aly (PTKIN).
Namun, rekognisi negara juga menjadi tantangan bagi pesantren. Lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia ini harus bertransformasi sesuai perkembangan zaman. Masyarakat pesantren harus mampu menjawab persoalan masyarakat global masa kini dan perkembangan teknologi informasi. Santri harus bisa ikut mengambil peran sebagai warga dunia. Karenanya, selain tafaqquh fid-din (penguasaan ilmu agama), santri juga harus punya keahlian kompetitif dalam menghadapi kehidupan dunia. Dengan begitu, santri bisa bersaing tidak kalah dengan lulusan pendidikan lainnya dan tidak dipandang sebelah mata.
"Saya mengapresiasi pendekatan metodologi pembelajaran Pesantren Motivasi Indonesia, Yayasan Istana Yatim Nurul Mukhlisin. Sebab, selain belajar ilmu agama, santri di pesantren ini juga dilatih keterampilan dan keahlian. Mulai dari barista coffee, hidroponik, ternak lele, bahasa Inggris, bahkan sampai membuka santri mart untuk pemberdayaan pesantren," tutur H. Kevin Haikal seraya mengungkapkan ciri khas dunia pesantren yakni kemandirian, keikhlasan, kejujuran, tanggung jawab, dan toleransi.
Apresiasi juga datang sari Sri Sugiarti yang merupakan Ketua Himpunan pengusaha Nahdliyyin Kabupaten Bekasi. "Pesantrean motivasi ini melakukan sesuatu yang luar biasa, yaitu memproduksi sendiri oleh santri sendiri, ini sangat baik untuk nanti bisa mengeksplor lagi produk-produk yang di produksi pondok pesantren," ujar Sri Sugiarti.
Reporter: Topan Adi N | Editor: Mahar Prastowo
Rindang Indonesia Memuliakan Anak Yatim dengan Membangun Istana Yatim
Written By Redaksi on 13 Oktober, 2020 | 01.51
GENERASIINDONESIA.CO | Inspirasi - Berkarya, Mengabdi Sepenuh Hati, tidak hanya sekedar Motto Yayasan Rindang Indonesia. Yayasan ini menyelenggarakan berbagai aktivitas sosial pendidikan, dan keagamaan untuk internal yayasan maupun pada masyarakat sekitar.
Di usianya yang ke-10 tahun, Yayasan Rindang telah banyak menggulirkan kegiatan sosial berupa santunan anak yatim dan dhuafa, cek kesehatan gratis, doa bersama (istigoshah), dan kegiatan kemanusiaan lainnya.
Salah satu program unggulan terkini Yayasan Rindang Indonesia adalah membangun Istana Yatim. Pada tahap pertama, telah dibangun sebuah Istana Yatim yang bertempat di Jalan Mangga RT 01/011 Kelurahan Jatimakmur, Jatiasih Bekasi. Istana ini diresmikan oleh Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto pada 17 September 2020.
Gedung asrama yatim ini sekaligus menjadi Pusat Pelatihan dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (P3MI). Tujuannya mencetak generasi yatim yang sehat, cerdas, dan kreatif serta memberdayakan masyarakat sekitar.
Tampak fasilitas serta sarana dan prasarana Istana Yatim sangat terjaga rapi dan tampak indah, dari kamar tidur, ruang belajar, ruang tamu, olah raga dan lain-lain. Dengan penataan interior yang rapi dan teratur sehingga membuat anak-anak yatim penghuninya benar-benar dimuliakan seperti tinggal di dalam istana.
Baca juga:
Rindang Indonesia Tumbuh Kembangkan Kesetiakawanan Sosial
Selanjutnya, Yayasan Rindang Indonesia akan membangun 1000 Istana Yatim di Seluruh Indonesia. Hal itu disampaikan Ketua Umum Yayasan Rindang Indonesia Adhie Pamungkas saat ditemui di Istana Yatim, pada Jumat (9/10/2020).
Menurutnya, pembangunan 1000 Istana Yatim bukan hal yang mustahil apabila dilakukan dengan semangat kebersamaan atau kekitaan (nahniyah). Dia mengutip falsafah Jawa, "Seteng dadi genteng sewu jadi awu," bermakna modal sedikit apabila terus dikumpulkan dan dikelola dengan baik akan tumbuh besar, sebaliknya jika dikelola dengan tidak jujur maka hasilnya akan nihil.
Mimpi besar Adhie, ia hanya ingin bermanfaat bagi orang banyak sebagaimana hadits Rasulullah, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia".
Saat ditanya apa modal untuk mewujudkan itu semua, Adhie berseloroh, "Saya pake TUYUL".
Tuyul yang dimaksud Adhie adalah singkatan dari Tekun, Ulet, Yakin, Usaha dan Lancar. "Dengan tekun, ulet, yakin, usaha, pasti lancar," ujarnya.
Dalam menjalani hidup, Adhie memiliki resep sederhana yakni sukses dan kaya itu tatkala kita bisa enak makan dan enak tidur.
Pasalnya, kata Adhie, tidak sedikit orang yang tidak bisa menikmati makanan yang ia makan, banyak orang yang tidurnya tidak nyenyak atau insomnia. "Betapa sengsaranya mereka," kata Adhie.
Ia membandingkan dengan tukang becak yang bisa makan dengan lahap, dan bisa tidur nyenyak meski di atas becaknya. "Merekalah orang sukses dan kaya," kata Adhie.
Dan menurutnya, orang hidup harus bergerak, dengan bergerak Tuhan akan mencukupinya, "itulah kesuksesan, dan untuk meraih harus diawali dengan gerak. Seribu langkah diawali dengan langkah pertama," pungkas Adhie.
Tentang Yayasan Rindang Indonesia
Visi
Menjadi Lembaga yang bermanfaat besar bagi kemanusiaan.
Misi
Membangun kerjasama positif antara yayasan,masayarakat dan pemerintah dengan mewujudkan Rindang indonesia Center, Sebagai Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Terpadu (P3MT)
Motto
Berkarya - Mengabdi - Sepenuh hati
Kantor Sekretariat
Komplek Perkantoran Rindang Indonesia
Jalan Masjid Rawa Bacang No.4 RT 05 / RW 013
Kelurahan Jatirahayu Kecamatan Pondok Melati,
Kota Bekasi. kode pos 17414
Legalitas Yayasan
Akte pendirian : No. 02 Tanggal 07 Agustus 2010. Notaris Raden Uke Umar Rahmat SH, M.Kn.
SK Menkunham : No. AHU - 3887.AH.04 Tahun 2010.
Program
Peduli yatim piatu & Dhuafa'
Berkah peduli Yatim piatu dan Dhuafa (mnyalurkan amanah dari para Donatur)
Wakaf Tunai Asrama Yatim
Pembangunan Gedung Asrama Yatim piatu dan dhuafa'
Wakaf Tunai Sawah Produktif (Program penguatan pangan untuk Yatim binaan yayasan)
Tabungan Qurban
Sedekah Barang Bekas
Cek Kesehatan Gratis
Program Cek kesehatan gratis setiap bulan terbuka untuk umum
Kursus komputer bersertifikat bekerjasama denga Ritech School
Pelatihan Seni & Kreatifitas
Pelatihan
Tari tradisional & Modern
Seni suara & Nasyid (Berlatih Menyanyi Solo atau Grup)
Sholawat & Hadroh
Kursus Komputer bersertifikat (Office dan Desain Grafis)
Reporter: Agus Wiebowo | Editor: Mahar Prastowo
MES Salurkan 10 Beasiswa Penelitian Akhir S1 Ekonomi Syariah. Buruan Daftar!
Written By Redaksi on 12 Oktober, 2020 | 16.39
GEN-ID | PENDIDIKAN - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) melalui badan otonomnya Yayasan Bhakti Masyarakat Ekonomi Syariah (MES Foundation) memberikan dana hibah atau beasiswa penelitian ekonomi dan keuangan syariah.
Beasiswa MES Foundation dalam membantu kelancaran penyelesaian tugas akhir mahasiswa dengan kualitas yang baik ini sekaligus berupaya menciptakan SDM ekonomi dan keuangan syariah yang unggul dan berdaya saing.
"Dengan adanya inisiasi ini diharapkan beasiswa penelitian tidak hanya bermanfaat bagi penerima beasiswa saja, melainkan juga bermanfaat bagi industri, ekonomi dan keuangan syariah baik dari sektor perbankan syariah, sektor non-perbankan syariah, dan pasar modal syariah, yang terdampak langsung maupun tidak langsung pandemi Covid-19," ujar Ananda Ramadhani dari MES Foundation.
Program beasiswa penelitian ekonomi dan keuangan syariah MES Foundation dibuka sejak pembukaan pendaftaran pada 1 Oktober 2020 hingga 15 Oktober 2020 dengan mengusung tema penelitian “Mewujudkan Ekonomi dan Keuangan Syariah Berkelanjutan Melalui Pengembangan Halal Value Chain, Penguatan SDM, serta Implementasi Teknologi”.
Pendaftaran dilakukan secara online pada website http://beasiswa.mesfoundation.id/ dengan melampirkan proposal atau gambaran penelitian yang akan dilakukan dan juga beberapa dokumen administrasi.
Sebagai syarat utama, pendaftar dikhususkan bagi mahasiswa/i jurusan ekonomi syariah atau sejenisnya yang sedang menempuh tugas akhir (skripsi) maksimal semester VIII.
Setelah meng-upload proposal penelitian, mahasiswa terpilih akan mengikuti tahapan selanjutnya mulai dari seleksi administrasi, wawancara, hingga pengumuman penerima beasiswa pada 2 November 2020.
Para penerima beasiswa kemudian akan diminta untuk menandatangani perjanjian kerjasama dengan maksud untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam bentuk bunga rampai dan atau jurnal oleh MES Foundation.
Program beasiswa penelitian ekonomi dan keuangan syariah diharapkan menjadi langkah awal yang strategis dan berkelanjutan sebagai sarana kolaborasi antara sektor pendidikan dan sektor industri.
Selain itu, mampu menciptakan insan terbaik bangsa yang mengedepankan intelektual, kepemimpinan, dan iman.
Informasi lebih lanjut dapat menghubungi MES Foundation di Kantor Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah, Jalan Tebet Dalam IV E No. 70, Jakarta Selatan 12810, Telepon: 021-8299746 atau wa.me/6281297176025, Email: beasiswa@mesfoundation.id dan website www.ekonomisyariah.org. [generasiindonesia.co]
Polda Banten Pulangkan Puluhan Pelajar yang Akan Ikut Demo Tolak UU Cilaka
Written By Redaksi on 08 Oktober, 2020 | 18.42
GEN-ID | Serang - Kepolisian Daerah Banten (Polda Banten) mengamankan Puluhan pelajar SLTP dan SLTA yang diduga akan mengikuti aksi unjuk rasa disahkannya Undang undang Cipta Kerja di lampu merah boru dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kamis (08/10).
Sebagaimana diketahui, buruh dan mahasiswa serta sejumlah elemen masyarakat di seluruh Indonesia sedang melakukan aksi demo menolak UU Omnibus Law atau yang oleh DPR diganti menjadi UU Cipta Lapangan Kerja (UU Cilaka). Awal gagasan Omnibus Law adalah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melihat minimnya investasi masuk ke Indonesia. Ia ingin menarik sebanyak-banyaknya investor dengan memberikan berbagai kemudahan.
Omnibus Law sebagai UU gabungan yang lazim diberlakukan di negara persemakmuran, telah berpegaruh terhadap setidaknya 77 UU yang ada di Indonesia antara lain UU Perburuhan, UU Tenaga Kerja, UU Pendidikan, UU Kesehatan dan lain-lain.
Kapolda
Banten Irjen Pol Drs. Fiandar melalui Kabidhumas Polda Banten Kombes
Pol Edy sumardi menyampaikan bahwa data sementara ini ada 64 pelajar
yang diamankan di Polda Banten.
Edy Sumardi menambahkan bahwa
dari keterangan beberapa pelajar yang diamankan,mereka menyampaikan
bahwa mereka mendapat ajakan untuk melakukan aksi demo melalui media
sosial,dari keterangan beberapa pelajar tersebut pihak Polda Banten
sedang mendalami keterangan tersebut.
Edy sumardi melanjutkan,
selanjutnya Polda Banten melakukan langkah-langkah pendataan para
pelajar tersebut, pengambilan sidik jari, Rapid test serta melakukan
test urine.
64 pelajar tersebut yang salah satunya wanita setelah
dilakukan pendataan, sidik jari, rapid test dan test urine selanjutnya
mereka diberikan pembinaan dari personel Dit Binmas untuk kemudian
diserahkan kepada kasat Binmas/kanit Binmas dimana domisili dari pelajar
tersebut, untuk diantarkan ke orangtuanya.
Sementara pelajar
berinisial H (12 th) yang masih duduk di kelas 7 salah satu SLTP di kota
Serang mengaku diajak sama teman untuk demo.
Terakhir
Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi menyatakan rasa
keprihatinannya terhadap aksi anak-anak pelajar yang terpengaruh oleh
berita hoax serta ajakan untuk ikut melaksanakan aksi demo, serta
berharap peran aktif orangtua untuk tetap mengawasi aktivitas
anak-anaknya di rumah dan di luar rumah. [GI/HPB]
Editor: Mahar Prastowo
Kemdikbud Umumkan Siswa/Mahasiswa Dapat Bantuan Pulsa untuk PJJ
Written By Redaksi on 28 Agustus, 2020 | 06.54
GEN-ID | Jakarta - Berkenaan dengan implemetasi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri Tentang Pandiuan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19, pemerintah pusat melalui Kemdikbud akan memberikan bantuan kuota internet untuk memperlancar proses belajar-mengajar bagi peserta didik.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan para siswa dan mahasiswa akan mendapatkan bantuan pulsa untuk menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan berlangsung selama masa pandemi dengan tahap awal disalurkan hingga 4 bulan ke depan.
“Selama ini dalam beberapa minggu terakhir melakukan perjuangan internal di dalam pemerintah dan alhamdulillah kami telah mendapat dengan dukungan beberapa kementerian untuk anggaran pulsa para peserta didik kita di masa PJJ ini, saya dengan senang hati mengumumkan hari ini,” ungkapnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Kamis (27/8).
Anggaran pulsa ini akan menyerap anggaran yang harus dikeluarkan sebesar Rp7,2 triliun, dengan mekanisme pembagian pulsa gratis tersebut diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing dengan waktu hingga 4 bulan ke depan.
Selain itu, guru dan dosen juga diberikan tambahan penerimaan tunjangan profesi dengan alokasi anggaran disediakan sebesar Rp1,7 triliun.
“Kami sudah mendapat persetujuan untuk anggaran sebesar sekitar Rp9 triliun untuk tahun ini yang akan kami kerahkan untuk pulsa atau kuota bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen selama 3 sampai 4 bulan ke depan ini. Di luar itu kami juga sudah mengamankan tambahan penerima tunjangan profesi guru dan tenaga pendidikan, tunjangan profesi dosen dan guru besar sebesar Rp1,7 triliun. Jadi total sekitar Rp9 triliun. Untuk subsidi kuota guru, realokasi dari Program Operasi Penggerak (POP),” ungkap Nadiem.
Nadiem mengaku senang bisa memberikan kemudahan kepada para peserta didik melalui pulsa gratis ini. Namun, dia akan lebih meningkatkan lagi kinerja agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal selama pandemi.
“Alhamdulillah perjuangan kita sudah ada hasil nyata tahun ini, tapi saya tidak akan berhenti di sini, saya akan berjuang lebih lagi, tapi sampai sekarang janji saya bahwa pulsa untuk siswa dan mahasiswa alhamdulillah tercapai,” ujar Nadiem.
Nadiem pun berterima kasih kepada semua pihak yang telah merealisasikan subsidi pulsa ini, khusunya Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang telah menyisihkan dana cadangan sebesar Rp10 triliun dari APBN 2020. [gi]
Mahar Prastowo
Telkomsel Luncurkan Paket Kuota Belajar 10GB Rp10
Written By Redaksi on 24 Agustus, 2020 | 08.56
GEN-ID | Jakarta - Telkomsel meluncurkan paket data Kuota Belajar 10 GB dengan hanya Rp10, dan paket data khusus ini berlaku dari tanggal 23 Agustus sampai dengan 31 Desember 2020. Kuota Belajar merupakan paket edukasi khusus yang hanya terdapat pada kartu perdana tertentu berlabel “Kuota Belajar”.
Paket ini dapat digunakan untuk menikmati akses layanan ilmupedia dan Conference, seperti Rumah Belajar, Zenius, Quipper, Udemy, Duolingo, Sekolah.mu, Cakap, Bahaso, Cambridge, AyoBlajar, Zoom, CloudX, UMeetMe, Microsoft Teams, Cisco Webex, Google Meet, Google Classroom, dan ratusan e-learning kampus/sekolah.
Paket khusus pembelajaran yang hanya berlaku bagi pelanggan prabayar Telkomsel serta kartu perdana bertanda Kuota Belajar (simPATI, KARTU As, dan Loop).
Paket hanya dapat digunakan sekali (pelanggan yang sudah membeli paket 10GB ilmupedia Rp10 tidak dapat membeli paket ini).
Telkomsel juga mengeluarkan Paket Pembaruan 11GB Kuota Belajar Rp5.000 yang merupakan paket perpanjangan yang dapat diaktifkan oleh pelanggan yang telah membeli Kartu Perdana Kuota Belajar Rp10 10GB.
Vice President Prepaid Consumer Telkomsel Adhi Putranto mengklaim bahwa paket kuota data Ilmupedia dan Conference yang sebelumnya telah diluncurkan juga sangat diminati oleh masyarakat.
Telkomsel pun kembali memperluas cakupan keunggulan paket dengan menggabungkan kemanfaatan kedua paket tersebut, melalui kehadiran paket Kuota Belajar dengan harga yang terjangkau.
“Telkomsel berupaya untuk terus bergerak maju berinovasi menghadirkan ragam inisiatif produk dan layanan yang dapat mendukung adaptasi kebiasaan baru di berbagai aktivitas masyarakat,” kata Adhi Putranto, Minggu (23/8/2020).
Adhi berharap melalui paket Kuota Belajar dapat mendukung kenyamanan aktivitas proses pembelajaran jarak jauh secara daring.
Pada Maret lalu, Telkomsel juga telah mengeluarkan Paket Bebas Akses Ilmupedia 30 GB. Paket ini diberi secara gratis kepada pelajar dengan kuota yang lebih besar. Perbedaannya, paket tersebut tidak mencangkup layanan konfrensi video tetapi hanya fitur-fitur yang terdapat di Paket Ilmupedia.
Untuk mengetahui status data Kuota Belajar, pelanggan bisa cek melalui beberapa cara yaitu Menu “Cek Status” melalui *363#. Menu “Cek Kuota Internet” melalui *888#. Menu Status di Aplikasi MyTelkomsel.

Kurang jelas? Klik DI SINI
Ngeluh Ribetnya Belajar Daring, PGRI Riau Beri Solusi
Written By Taufik sf on 28 Juli, 2020 | 10.08
PPS Ilmu Lingkungan UNP Persiapkan Calon Pemimpin Bervisi Lingkungan
GEN-ID | Padang - "Untuk menguasai ilmu lingkungan atau memperdalam ilmu lingkungan, para calon pimpinan dan para pimpinan dapat melakukannya di Program Studi Ilmu Lingkungan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang," ujar Dr. Indang Dewata, M.Si., Senin (27/07/2020).
Hal itu disampaikan Dr. Indang Dewata, M.Si., saat menjadi Keynote Speaker seminar daring dengan tema “Mitigasi dan Pengelolaan Lingkungan di Era New Normal”.
Dr. Indang Dewata merasa khawatir dengan krisis visi calon pemimpin mengenai lingkungan. untuk itu ia merasa perlunya mempersiapkan dan menjaring calon pemimpin yang berwawasan dan bervisi lingkungan.
Untuk itu, Indang Dewata mengungkapkan perlunya kearifan calon pimpinan baru untuk segera memasukan aspek lingkungan hidup ke dalam visi dan misi sebagai bukti bahwa calon pimpinan yang benar-benar pro rakyat karena dipilih oleh rakyat.
"Peningkatan angka kejadian bencana lingkungan, merupakan satu indikator bahwa Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) berada dalam level siaga," ungkap Dr. Indang Dewata, M.Si.
Sementara itu Ketua Program Studi S3 Ilmu Lingkungan PPS UNP Prof. Dr. Eri Barlian, M.S. mengungkapkan seminar daring ini juga ditujukan untuk mensosialisasikan Program Studi S3 Ilmu Lingkungan yang segera divisitasi secara daring dan berharap dengan bantuan berbagai pihak dapat terakreditasi unggul.
“Terima kasih atas semua pihak, para dosen, mahasiswa dan segenap staf Program Studi S3 Ilmu Lingkungan PPS UNP yang telah bekerja keras dan bersama-sama untuk memenuhi persyaratan proses akreditasi," ujar Prof. Eri Barlian.
Rektor Universitas Negeri Padang Prof. Ganefri, Ph.D yang berkenan membuka seminar ini, menyampaikan apresiasi serta mengucapkan selamat kepada Program Studi Ilmu Lingkungan dan Alumni Ilmu Lingkungan PPS Universitas Negeri Padang yang telah melakukan berbagai terobosan dan inovasi untuk menunjang Tri Darma perguruan tinggi.
Direktur PPS Universitas Negeri Padang Prof. Yenni Rozimela, M.Ed, Ph.D, juga mengapresiasi kepada para Alumni S3 Ilmu Lingkungan UNP yang dibimbing Prof. Eri Barlian dan Dr. Indang Dewata, telah berhasil melaksanakan seminar secara daring di masa pandemi covid-19. "Semoga apa yang disampaikan disini dapat bermanfaat untuk kita semua dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat," ujar Prof. Yenni Rozimela yang menutup acara seminar.
Seminar yang dipandu oleh Dr. Linda Handayuni, S.K.M., M.Si selaku moderator ini juga menampilkan beberapa narasumber lain yaitu Dr. Dasrizal,M.P dengan judul paparan “Pengelolaan Hutan Pada Era New Normal”, Dr. Ir. Haryani, M.T dengan judul “Lingkungan Pesisir dan Tata Ruang Era New Normal serta Dr. Mulya Gusman, S.T., M.T dengan judul paparan “Zonasi Air Tanah Dangkal Berdasarkan Electrical Conductivity di Kawasan Pesisir Kota Padang”. Keempatnya merupakan Alumni S3 Ilmu Lingkungan Program Pasca Sarjana UNP. [gi]