GEN-ID | Jambi - Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo bersama Asisten Khusus Presiden Dirgayuza Setiawan memonumenkan menu-menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dikelola kepolisian. Buku tersebut diberi judul Rasa Bhayangkara Nusantara.
Uniknya, seperti dilihat detikcom pada Jumat (5/12/2025), buku ini berisi menu khas SPPG Polri yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada tiap menu andalan disajikan untuk penerima manfaat, tertera bahan-bahan serta kandungan gizi per sajian di antaranya energi, protein, lemak dan karbohidrat, serta cara memasaknya.
Salah satunya Nasi Gemuk khas SPPG Polda Jambi yang terbuat dari beras, santan encer, santan kental, daun pandang dan daun salam. Lauknya terdiri dari telur dadar gulung, tempe dan tahu goreng. Sebagai pelengkap, SPPG Polda Jambi menambahkan susu UHT kotak dan buah jeruk.
"Buku ini tidak dimaksudkan sekadar menjadi laporan capaian. Ia adalah catatan awal, sebuah pintu masuk untuk memahami bagaimana Polri membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan menenun gotong royong lintas wilayah," tulis Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam halaman pengantar buku.
Jenderal Sigit mengatakan buku ini menggambarkan para anggota Polri menunjukkan bahwa pengabdian tidak selalu diukur dari keras komando. "Tetapi dari kehadiran tangan yang memberi dan hati yang melayani," imbuh Kapolri.
Sementara itu Wakapolri berharap buku ini menjadi inspirasi bagi SPPG-SPPG lain, khususnya yang berada di bawah kelola kepolisian. Dia mengatakan hingga Kamis (4/12), Polri telah mengoperasikan 287 SPPG dan mempersiapkan operasional 139 SPPG.
"Kemudian yang sedang tahap pembangunan 263 unit. Serta nanti InsyaAllah Bapak Presiden akan memimpin groundbreaking 410 unit SPPG Polri," ucap Komjen Dedi. Total ada 1.099 unit SPPG untuk mendukung porgram prioritas MBG, di bawah pengelolaan Polri.
Dalam kesempatan terpisah Kepala BGN Dadan Hindayana berpandangan diversifikasi pangan menjadi strategi penting untuk memastikan asupan gizi anak Indonesia terpenuhi melalui sumber makanan yang beragam. Menurutnya, pemanfaatan kuliner Nusantara dapat mendukung pendidikan gizi sekaligus memperkenalkan keragaman budaya sejak dini.
Menu dalam buku Rasa Bhayangkara Nusantara, karya Komjen Dedi dan Dirgayuza, menu yang dikedepankan menggunakan bahan lokal dari berbagai daerah, seperti jagung, umbi, ikan air tawar, dan aneka bumbu Nusantara. Dadan berharap upaya diversifikasi pangan ini dapat memastikan anak-anak memperoleh asupan gizi seimbang sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
“Rasa Bhayangkara Nusantara menjadi inspirasi bahwa memberi makan anak bangsa adalah pengabdian tertinggi,” tandas Dadan.
Buku Rasa Bhayangkara Nusantara ini telah diserahkan Dadan dan Dirgayuza kepada Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar