Notification

×

Iklan

Iklan

Etika dan Konten, Cerminkan Pribadi Pengguna Jejaring Sosial

Kamis, Oktober 15, 2015 | 14.01 WIB | Last Updated 2015-10-25T07:06:51Z
GENERASI INDONESIA | Selain berkontribusi memasukkan data pribadi, setiap pengguna jejaring sosial Facebook juga berkontribusi mengklasifikasikan minat, pendidikan dan latar belakang lainnya dari keluarga dan teman sesuai formulir isian yang dituliskan ketika membuat akun. 

"Setiap orang punya kontribusi mengklasifikasikan siapa dia dan teman-temannya, namun juga dapat memanfaatkan untuk kembali menemukan saudara maupun temannya," ujar Mahar Prastowo, pegiat sosial media, di hadapan 300 peserta workshop tentang Internet Sehat di Padang, Sumatera Barat.  

Dalam berjejaring sosial, demikian disampaikan Mahar, perlu diperhatikan adalah soal etika, dan konten yang akan kita unggah karena dapat berimplikasi hukum dan menjadi citra pribadi penggunanya. Sudah banyak contoh konten yang mengabaikan etika membuat seseorang terjerat masalah hukum.

"Banyak juga konten bersifat pribadi diunggah, apa yang kita unggah itulah diri kita, jika kita mengunggah hal-hal positif dan inspiratif maka citra positif yang akan tertanam di benak friendlist kita," kata Mahar.

Facebook, situs jejaring sosial yang memiliki pengguna mencapai angka 1 milyar pada tahun 2012 silam dan terus bertambah, mencatat bahwa pengguna di seluruh dunia menghabiskan total lebih dari 20 miliar menit setiap hari. Serta sebanyak lebih dari 8 milyar konten dibagikan oleh penggunanya dalam setiap minggu untuk sekadar update status ataupun foto, video dan catatan. Facebook juga mencatat setiap bulan lebih dari 5 milyar foto diupload. 

Facebook membangun sebuah gedung sepanjang 2 kilometer untuk menyimpan rak-rak server data center di kantor pusat facebook lengkap dengan sistem pendingin dan daya listrik yang dipastikan tidak terputus demi kenyamanan pengguna. Dengan demikian pengguna nyaman dalam berselancar di jejaring sosial yang digagas Mark Zuckerberg ini.

Data pengguna Facebook dari seluruh dunia itu tentu tak hanya disimpan saja, ada cost yang keluar tentu diharapkan mendapatkan keuntungan dari data-data tersebut, misalnya diperjual belikan untuk kepentingan intelijen, iklan, aktifitas bisnis online, kampanye politik dan sebagainya yang membuat pemiliknya berada di jajaran orang terkaya di dunia.[gi]



×
Berita Terbaru Update