Notification

×

Iklan

Iklan

AkzoNobel “Memanusiakan” Kota lewat Warna

Jumat, Juli 18, 2014 | 04.47 WIB | Last Updated 2014-07-19T21:50:55Z
GENERASIINDONESIA.COM | Human Cities Initiatives adalah konsep untuk mewujudkan kota yang lebih “manusiawi”. Proyek bernama Human Cities Manifesto ini diinisiasi oleh AkzoNobel, perusahaan cat dan pelapis terkemuka di dunia. Melalui program ini AkzoNobel ingin mewujudkan konsep kota humanis yang bertujuan untuk meningkatkan dan memberikan energi, serta meregenerasi masyarakat perkotaan di seluruh dunia.
"Kami berpikir setiap kota seharusnya berfokus dengan beberapa isu untuk membuat lingkungan kota yang lebih humanis melalui warna, seperti bangunan bersejarahsistem transportasi, sistem edukasi, olahraga dan rekreasi, serta kota yang berkelanjutan,” kata Jun De Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia).
Konsep yang dituangkan dalam Human Cities Manifesto, ini dibagi ke dalam enam cara yaitu, membuat perkotaan lebih berwarna, melestarikan bangunan bersejarah, meningkatkan sistem transportasi dan sistem pendidikan, membangun ruang publik untuk olahraga dan hiburan, serta menjaga kesinambungan di kota.
AkzoNobel percaya bahwa warna memegang peranan penting dalam memberikan perasaan bagi setiap orang mengenai tempat, ruang dan identitas. Oleh karena itu, masyarakat harus diberikan kesempatan untuk mengekspresikan identitas mereka. Kota harus memperlihatkan warna asli mereka. Disana ada hubungan emosional yang terlahir dari penggunaan warna.
“Kita harus percaya bahwa memberikan warna kepada ruang publik adalah penting. Saya percaya bahwa ada hubungan kuat antara warna dengan emosi dari setiap masyarakat. Ini dapat memberikan energi dan masyarakat akan merasa betah tinggal di kota mereka,” jelas Jun.
Berdasarkan Human Cities Initiatives, kota humanis harus membangun sistem transportasi yang mumpuni untuk mempermudah pergerakan masyarakat dan barang. AkzoNobel juga meletakkan perhatian dasar terhadap sistem pendidikan, karena inovasi perkotaan dipercaya terjadi atas dasar inovasi pendidikan untuk masyarakat.
“Menyediakan pendidikan yang layak telah menjadi perhatian utama kami sejak lama. Kami berharap dapat menjadi penghubung untuk membuka potensi yang mereka miliki. Saya pribadi percaya bahwa akan ada inovasi dari sebuah kota apabila masyarakatnya diberikan pendidikan yang baik. Oleh karena itu kami terus melakukan hal ini,” ungkap Jun.
Ruang publik untuk olahraga dan hiburan adalah salah satu aset penting yang dimiliki oleh kota humanis, karena dapat meningkatkan daya tarik kota dan membawa hidup masyarakat ke arah yang lebih sehat. "Kami berharap manifesto dari kota humanis akan memacu masyarakat untuk mencintai kota mereka lebih dari sebelumnya,” katanya.
Bangunan bersejarah merupakan salah satu identitas kota yang harus dilindungi. Dengan melindungi bangunan bersejarah masyarakat sedang menyiapkan masa depannya. “Nilai-nilai budaya dalam bangunan bersejarah juga dapat menarik turis untuk mengunjungi suatu kota. Pada akhirnya, hal ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal,” Jun menambahkan.
AkzoNobel telah mengecat beberapa bangunan bersejarah di Indonesia, seperti Museum Fatahillah pada tahun 2009, Balai Pemuda Surabaya pada tahun 2010, dan Benteng Rotterdam Makassar pada tahun 2010. Melestarikan bangunan bersejarah merupakan bagian dari manifesto kota humanis. “Dengan mengecat bangunan tersebut, pada akhirnya akan membuat masyarakat bangga akan identitas mereka,” tutup Jun. [gi]
×
Berita Terbaru Update