GEN-ID | Lumajang - Ketua Senkom Provinsi Jawa Timur melalui Ketua Biro Penanggulangan Bencana & SAR Lukman Hakim kepada media pada Senin (06/12) menjelaskan, pihaknya akan terus membantu warga yang menjadi korban Semeru.
"Jembatan Gladak Perak merupakan jalur utama dari Lumajang menuju Malang. Saat ini putus total. Sehingga warga di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terisolasi, tidak ada akses menuju Lumajang," jelas Lukman
"Ribuan warga Desa Supiturang Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro mengungsi ke Masjid dan Kantor Desa serta dibeberapa tempat lainnya," tambah Lukman.
"Dari awal kejadian, kami sudah menerjunkan Tim Rescue untuk membantu warga yang menjadi korban, mulai dari mengurangi kepanikan hingga mengevakuasi korban, serta pemetaan area dan akses yang masih bisa dilalui," terang Lukman.
Ditempat terpisah, Ketua Umum Senkom Mitra Polri H. Katno Hadi, S.E. ketika dihubungi media juga membenarkan hal yang sama.
"Untuk sementara kita masih mengerahkan personil disekitar lokasi bencana, sambil menunggu perkembangan proses evakuasi, kita sudah menyiapkan personil dari Kabupaten yang berdampingan, serta tidak tertutup kemungkinan dari Provinsi tetangga," lanjut Katno.
"Dengan BNPB kita selalu kordinasi tentang hal ini. Baik bencana alam maupun non alam, kita sudah menyiapkan personil diseluruh Kabupaten Kota se-Indonesia yang harus siap jika dibutuhkan," tegas Katno.
"Kita kawal terus sampai evakuasi selesai, ciptakan jaringan komunikasi yang lebih solid antara Pemerintah maupun dunia usaha untuk bahu membahu menyelamatkan warga yang terdampak bencana," imbuh Katno.
"Mari sama-sama kita membantu saudara-saudara kita yang sedang berduka di Lumajang, hilangkan semua perbedaan untuk menggapai satu tujuan," tutup Katno.
Sebagainana diketahui, Gunung Semeru yang memuntahkan isi perutnya pada Sabtu (04/12), telah meluluhlantakkan Kota Lumajang berikut isinya, sehingga warga belum bisa keluar untuk menyelamatkan diri akibat akses jalan yang terputus. Tidak sedikit kerugian yang ditimbulkan, baik harta maupun nyawa.
Laporan Koresponden Lumajang
Editor: Taufik Zackariya