GEN-ID | Probolinggo - Upaya pengamanan kawasan wisata nasional Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diperkuat melalui koordinasi intensif berbagai pihak. Kapolres Probolinggo Kabupaten, AKBP Wardhana, menyatakan bahwa TNBTS merupakan ikon pariwisata utama Probolinggo. Koordinasi pengamanan terus berjalan dengan Polres Malang Kabupaten dan Lumajang, difokuskan pada mitigasi potensi gangguan. Kamis (10/7).
AKBP Wardhana juga menekankan pentingnya komunikasi berkelanjutan dengan pengelola TNBTS, penyedia jasa wisata, serta tokoh adat.
Langkah ini bertujuan untuk respons cepat terhadap gangguan. Komunikasi aktif dengan pemerintah daerah dan lintas sektoral juga terus dilakukan demi pencegahan dini dan penanganan lanjutan.
Brigjen Pol Harry Kurniawan, selaku penanggung jawab Tim Bimbingan Teknis (Bimtek) Korsabhara Baharkam Polri mengapresiasi kinerja Kapolres Probolinggo Kabupaten beserta jajaran, dan berterima kasih kepada pengelola TNBTS atas sambutan baik mereka.
Ia menjelaskan bahwa Program Prioritas Polri Kegiatan IX mendukung program Asta Cita Presiden RI. Polri berkomitmen penuh mendukung pemerintah daerah, Polres, Polsek, dan Bhabinkamtibmas, bekerja sama dengan pengelola destinasi wisata nasional.
Harry Kurniawan melihat penataan wisata Bromo sudah baik, termasuk elemen dan kategori sistem pengamanan dalam asesmen risiko.
Sementara itu, Nurazman, S.H., Kepala Seksi PTN Wilayah I TNBTS, menyoroti beberapa kendala. Ia menyebut belum adanya fasilitas klinik terdekat, sehingga korban kecelakaan perlu dievakuasi ke Probolinggo.
Ketersediaan area parkir, khususnya di lokasi melihat matahari terbit, masih belum memadai. Selain itu, pengunjung dengan sepeda motor matic tidak diizinkan memasuki area wisata.
Juru Mangku Sukarso, pengurus Pura Luhur Poten Bromo, berharap pengamanan wilayah BTS semakin ditingkatkan guna mencegah gangguan ketertiban masyarakat. Ia juga menyerukan pemberantasan narkoba dan ganja dari area tersebut. @red.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar