GEN-ID | Pekanbaru - Suasana rapat pembubaran panitia HUT RI ke-80 di Perumahan Permata Regency 1, Jalan Padat Karya RT 02 RW 02, Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai Barat, Kota Pekanbaru, berakhir ricuh. Pertemuan yang digelar pada Selasa (19/8) di kediaman Ketua Perumahan itu memanas setelah terjadi adu argumen antara panitia dan Ketua perumahan.
Kericuhan dipicu saat Ketua Perumahan menyampaikan sejumlah komplain dari warga. Panitia yang hadir merasa tersudut dan tidak menerima kritikan tersebut. Mereka menilai seharusnya ketua mendukung dan membackup panitia, bukan justru menyampaikan keluhan dari sebagian warga.
Bahkan, salah satu panitia
menanggapi pernyataan Ketua dengan nada tinggi, melebihi nada suara ketua
perumahan, menuduh ketua berpihak kepada segelintir warga yang berkomplain. Ada
pula panitia yang memilih meninggalkan rapat sambil melontarkan amarah. Mereka
beranggapan upaya mereka telah maksimal, sehingga kritik dari ketua dianggap
tidak menghargai pengorbanan mereka.
Situasi semakin memanas ketika
ketua menyinggung perbedaan antara hasil rapat panitia pada 2 Agustus 2025
dengan pelaksanaan di lapangan. Di poin anggaran konsumsi yang biayanya
fantastis. Pertanyaan itu tidak dijawab secara jelas, malah ditanggapi dengan
suara keras sama seperti sebelumnya.
Kericuhan tersebut memberi kesan
bahwa panitia tidak siap menerima kritik dan merasa benar dengan apa yang telah
dilakukan.
Karena tidak menemukan titik
temu, sebelum menutup rapat, Ketua Perumahan akhirnya menyimpulkan beberapa hal
berikut.
“Saya minta maaf kepada seluruh
peserta atas kericuhan yang terjadi dan saya anggap ini semua kesalahan saya sebagaimana
yang dipersoalkan panitia,” ujar Taufik.
“Segala kebutuhan dan keputusan
terkait pelaksanaan perayaan HUT RI harus dituangkan dalam rapat resmi, agar
tidak menimbulkan perbedaan dan kesalahpahaman di kemudian hari,” jelas Taufik.
Kepada media Ketua perumahan
menjelaskan salah satu penyebab kericuhan terjadi.
“Dari awal rapat saya tau ada
panitia yang tidak setuju dengan rapat yang mendadak. Saya sadar dan tau diri, status
saya dan mereka berbeda, baik dari segi ekonomi, pekerjaan dan lain-lain, saya
levelnya jauh lebih rendah. Tetapi saya tidak minder atau kecil hati apalagi
down dengan apa yang mereka lakukan tadi malam. Saya bertindak selaku Ketua yang
dipilih, dan saya harus menjalankan tugas sebagaimana mestinya,” jelas Taufik.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur,
Allah menunjukkan kepada saya karakter warga saya melalui kejadian ini,
sehingga saya bisa mengambil sikap yang tepat menghadapinya dikemudian hari,”
tutup Taufik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar