Notification

×

Iklan

Iklan

Terapkan Protokol Kesehatan, Warga "Chipoel" Gelar Upacara Peringatan HUT RI Ke-75

Senin, Agustus 17, 2020 | 10.45 WIB | Last Updated 2022-09-30T18:23:12Z

Agus Syarifudin, Ketua RT 006/03 Kebonpala, Makasar, Jakarta Timur memimpin peserta upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-75 menyanyikan lagu-lagu nasional

GEN-ID
| Jakarta -
Semangat untuk memperingati dan merayakan detik-detik Proklamasi HUT RI Ke-75 terasa sampai lapisan bahwa masyarakat di tingkat RT. Hal ini tampak dari pelaksanaan upacara bendera di lapangan RT 006 RW 03 Kelurahan Kebonpala, Makasar, Jakarta Timur, Senin (17/08/2020), yang dipimpin langsung oleh Agus Syarifudin selaku Ketua RT.

Sedianya Ketua RW 03 Agus Hermawan mau hadir, namun penerima penghargaan RW Terbaik dari Walikota dalam inisiatif percepatan penanganan Covid-19 ini harus mengikuti upacara di tingkat Kecamatan.

Agus Syarifudin yang telah sekitar 20 tahun menjadi Ketua RT di kawasan yang terkenal disebut  Chipoel (Cililitan Pulo) ini mengungkapkan bahwa ditengah pandemi Covid-19 ini peringatan dan perayaan HUT Kemerdekaan RI hanya dilaksanakan dengan upacara menyanyikan lagu kebangsaan dan lagu-lagu nasional, tidak diadakan berbagai perlombaan seperti tahun-tahun sebelumnya.

Anak-anak dengan berbagai busana adat dan seragam sekolah tampak antusias mengikuti upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekan RI Ke-75

Upacara dilaksanakan secara terbatas menyesuaikan dengan protokol kesehatan aman Covid-19. Selain upacara memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan, Ketua RT juga memimpin lagu-lagu nasional guna memupuk dan mengobarkan semangat nasionalisme dan patriotisme.

"Namun demikian tidak mengurangi kehidmatan kita dalam memperingati kemerdekaan. Yang terpenting bagaimana kita tetap menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme di kalangan anak-anak dan generasi muda," ujar Agus.

Warga dan kader Jumantik dan penggerak PKK turut serta dalam upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI Ke-75 di Lapangan RT 006/03 Kebonpala "Chipoel" Makasar, Jakarta Timur



"Kegiatan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI Ke-75 ini dilaksanakan secara terbatas tidak semua warga diikutkan, menyesuaikan dengan protokol kesehatan aman Covid-19 sebagaimana Instruksi Gubernur DKI Jakarta untuk menekankan kepada masyarakat disiplin menerapkan 3M, yakni Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak untuk menekan penyebaran Covid-19,” jelas Agus Syarifudin.

Upacara dilaksanakan secara sederhana dengan melibatkan perwakilan anak usia PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK dan masyarakat umum, serta pengurus RT, kader penggerak PKK dan Jumantik.

Dalam pelaksanaan upacara, dilaksanakan protokol kesehatan aman Covid-19 dengan memakai masker, menjaga jarak (social distancing), serta menyediakan hand sanitizer dan sabun cuci tangan.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota mengungkapkan bahwa perjuangan bangsa melawan pandemi Covid-19 akan menjadi peninggalan bagi anak dan cucu generasi sekarang.

“Kita akan mampu bertutur dengan bangga pada anak cucu kita kelak bahwa kita adalah bagian dari yang ikut bertabah dan berjuang melawan wabah, dalam kapasitas dan peran yang kita jalani sekarang,” ujar Gubernur.


Informasi Terkini Data Covid-19 DKI Jakarta dan Nasional


Ungkapan prihatin atas kondisi pandemi Covid-19 juga diungkapkan Presiden Joko Widodo sehingga pada tahun ini seluruh bangsa Indonesia tidak merayakan peringatan HUT RI Ke-75 seperti sebelumnya.

"Semestinya, sejak 2 minggu yang lalu, berbagai lomba dan kerumunan penuh kegembiraan, karnaval-karnaval perayaan peringatan hari kemerdekaan diadakan, menyelimuti suasana bulan kemerdekaan ke-75 RI. Namun, semua yang sudah kita rencanakan tersebut harus berubah total. Semua ini tidak boleh mengurangi rasa syukur kita dalam memperingati 75 Tahun Indonesia Merdeka," ujar Presiden sebagaimana dilansir laman agregasi Covid-19.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 215 negara sedang menghadapi masa sulit diterpa pandemi Covid-19. Dalam catatan WHO, sampai dengan tanggal 13 Agustus 2020, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian di dunia sebanyak 737 ribu jiwa. [Generasi Indonesia /Mahar Prastowo]




×
Berita Terbaru Update