Notification

×

Iklan

Iklan

Berpakaian Adat Nusantara, Seluruh ASN Kota Bekasi Deklarasi Membumikan Pancasila

Selasa, Maret 03, 2020 | 16.38 WIB | Last Updated 2020-03-03T10:24:49Z
GEN-ID | Pemerintah Kota Bekasi menggelar acara besar menjelang HUT Kota Bekasi ke 23, yakni deklarasi Membumikan Pancasila yang diadakan di Stadion Patriot Chandrabaga, melibatkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN Dinas maupun wilayah. Uniknya, deklarasi ini para Aparatur dan yang hadir mengenakan baju adat sesuai dengan pilihan se Nusantara.

Hadir, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bekasi dengan baju adat asli Bekasi, juga terlihat Wakil Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto bersama istri mengenakan baju adat berasala dari Bugis, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, mengenakan baju khas Kota Jambi. Begitupun juga para Dinas Dinas yang mengenakan baju adat se nusantara.

Hadir juga Kepala Pembinaan Ideologi Pancasila Yudian Wahyudi, Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, H. Sukur Nababan, Ketua Tim Revitalisasi dan Aktualisasi Ideologi Pancasila Kota Bekasi, H. Abdul Manan dan segenap para Forkopimda yang turut menyaksikan seni tari dari Kota Bekasi yang bercampur nuansa nusantara.

Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan dalam sambutannya bahwa membumikan pancasila ini adalah kepentingan revitalisasi dan aktualiasi nilai pancasila, "kita harus meyakini sang pencipta, menentukan kepastian keberkahan hasil dalam hidup kita," ujarnya.

Ia berharap agar nilai-nilai pancasila tetap terpatri, "tidak lupa bersyukur, sebagai insan berbuat baik yang beragama di Kota Bekasi atas dasar keadilan, sikap kita sebagai manusia pada saat kritis di kesatuan bangsa harus di junjung tinggi dengan berpendapat dan bermusyawarah," terang Rahmat Effendi yang akrab dipanggil Bang Pepen.

Soal masih adanya ketimpangan, kemiskinan seharusnya setiap orang terpanggil menyuarakan memihak keadilan sosial bagi seluruh bangsa Indonesia. "Persoalan kenegaraan maka kita gunakan nilai pancasila," tegasnya.

"Kota Bekasi ini beragama, heterogen, plural, sesuai dengan otonomi dareah, kewenangan wajib ukuran ada pada ketertiban, jika tidak bisa menjaga harmonisaisi berarti kita lalai, kita salah. Bertoleran, saling menghormati satu sama lain, kesempatan anak bangsa lakukan ibadah sebaik baiknya di kota bekasi. Jangan lagi pertentangakan suku, agama yang sudah diatur dalam aturan perundang undangan. Oleh karena itu, berharap kegiatan ini bukan hanya ceremonial saja," papar Rahmat Effendi.

Wali Kota Bekasi juga berharap di Bumi Patriot ini, Bumi para pejuang yang sudah seharusnya Pancasila tetap eksis, dan tetap membumi.

Aksi tari dari para pelajar SD sampai SMP Negeri Kota Bekasi juga menyemarakan panggung di Stadion Patriot Chandrabaga, dengan mengelilingi putaran, Wali Kota dan Wakil Wali Kota bersama jajaran mengitari sekaligus melihat para ASN yang sudah hadir dengan mengenakan baju adat yang ditentukan, ini merupakan suatu kesolidan untuk membumikan Pancasila, dengan iringan tarian dari Bali, menyusul suasana rebana dan tarian khusus dari Barongsai ikut mendampingi para jajaran yang mengitari stadion.


Kepala BPIP, Yudian Wahyudi sangat mengapresiasi kegiatan yang diadakan di Kota Bekasi pada hari ini, berbeda suku tapi tetap satu jua, seperti yang telah dijelaskan dalam kebhinekaan tunggal ika, "kita harus tetap mempertahankan ideologi pancasila sebagai bahan landasan di Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena NKRI adalah Harga Mati," tegasnya. (ndoet/topan/mahar)


×
Berita Terbaru Update