Notification

×

Iklan

Iklan

RW 20 Perumahan Sigma Jatimakmur Juara 1 RW Siaga Kota Bekasi

Jumat, Maret 12, 2021 | 06.26 WIB | Last Updated 2021-03-11T23:26:30Z

Berhak Atas Hadiah Rp 1 Milyar, Piala dan Piagam Penghargaan


GEN-ID | Kota Bekasi - Setelah melalui proses penujurian yang panjang,  RW 20 Perumahan Sigma Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede dinyatakan sebagai Juara I RW Siaga se-Kota Bekasi dan berhak menerima hadiah sebesar Rp 1 Miliar pada Rabu, 10 Maret 2021 dalam upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Bekasi ke-24 di Plaza Pemkot Bekasi, yang dibacakan oleh Wali Kota Bekasi Rahmat Efendy.

Redaksi  bercengkerama akrab dengan Ketua RW 20 Dwi Nurimanto Hadi, Bendahara RW Mudjahid Roustia, serta tokoh masyarakat H. Abdul Jalil dan Hariono Komeng pada hari Kamis (11/03/2021) di Balai Warga. Setelah itu diajak berkeliling melihat lokasi-lokasi yang menjadi obyek penilaian oleh para juri dari unsur tiga pilar Pemkot Bekasi.

Dwi Nurimanto Hadi, Ketua RW 20 Perumahan Sigma Kelurahan Jatimakmur mengucapkan syukur dan terimakasih kepada semua pihak sehingga bisa meraih juara satu.

"Alhamdulillah luar biasa sekali kami sangat bersyukur pada Allah subhanahu wata'ala. Kemenangan ini adalah hasil dari kerjasama kita di warga RW 20 Perumahan Sigma Kelurahan Jatimakmur yang selama ini sudah terbina dengan baik," ucap Dwi Nurimanto Hadi.



Dwi Nurimanto Hadi mengucapkan terimakasih atas sinergi seluruh pengurus RW, RT, Ibu-ibu PKK, Posyandu, KWT, Relawan, Karang taruna dan seluruh warga. "Selain itu tentunya kami sangat berterimakasih pada Babinsa, Bimaspol, Lurah, Puskesmas dan pihak kecamatan," ucapnya.

Pada masa pandemi ini di RW 20 dinilai Dwi semuanya sigap dan peduli, "sangat pas dengan nama perumahan tempat tinggal kami perumahan Sigma, Sigap Mandiri," ucap Dwi. Lanjutnya, "mungkin kemenangan ini bagian dari salah satu hasil yang kita dapatkan."

Apa saja yang telah dilakukan RW 20 sehingga dinilai terbaik dan menjadi juara 1 dalam lomba RW Siaga ini?

Dwi Nurimanto Hadi selaku Ketua RW 20 menuturkan penilaian meliputi tiga hal yatu masalah penanganan Covid-19, kriminalitas serta ketahanan pangan dan industri kreatif.

Soal penanganan Covid-19, Dwi menuturkan pihaknya melakukan berbagai langkah  preventif mulai dari penyebarluasan informasi terkait Covid-19, edukasi pencegahan, melakukan cek fakta dan informasi untuk menghindari hoax.

Menurutnya, Selain itu,  RT dan RW juga melakukan identifikasi dan pendataan atas kelompok masyarakat yang rentan.

Diungkapkan Dwi, penanganan Covid-19 dengan penegakan protokol kesehatan juga melibatkan seluruh komponen masyarakat, "pemuka adat dan tokoh agama menjadi kunci dalam menekan penyebaran Covid-19," ujar Dwi.

"Kami juga rutin adakan penyemprotan, operasi masker, woro-woro uar-uar dan lain-lain. Untuk yang terpapar dan isolasi mandiri kami berdayakan ibu-ibu PKK untuk memenuhi kebutuhanya, kebetulan kami juga punya lumbung pangan. Selain itu kami adakan komunikasi pada warga yang isolasi mandiri,  kami berikan semangat sehingga tidak merasa menjadi aib tapi tetap semangat dan optimis," papar Dwi.


Ia mengungkapkan bagi warga yang benar-benar merasakan dampak pandemi diberikan bantuan sembako dan juga uang tunai. "Misalkan 2 bulan kita berikan sembako, bulan berikutnya uang tunai. selama pandemi ini hampir seribu paket kami berikan."

Sementara dalam masalah kriminalitas, Dwi menceritakan konsep dalam menata lingkungannya untuk menekan angka kriminalitas dalam kerangka penilaian zero crime.

"Alhamdulillah semua sudah berjalan baik, di perumahan  sekarang hanya one gate, kita perbanyak titik-titik template kami pasang CCTV, ronda malam dibuat giliran jaga dan lain-lain sehingga kami aman, kamtibmas tidak terganggu," terang Dwi.

Adapun dalam hal ketahanan pangan dan ekonomi kreatif, ia memberdayakan warga pelaku UMKM  dengan diberikan fasilitas untuk berjualan dan sama sekali tidak di pungut biaya.

"Kami berdayakan UMKM dengan kami berikan fasilitas untuk jualan dan sama sekali tidak dipungut biaya. Dari beberapa jenis makanan dan minuman, ada minuman kesehatan disediakan wedang teleng, wedang uwuh, wedang jahe, beras kencur, kunyit asem dan lain-lain," lanjutnya, "kami punya tempat beternak ikan lele, gurame, nila dan lain-lain."



Dijelaskan Dwi, RW 20 juga punya 4 kebun yang isinya bervariasi yang jumlahnya hampir 100 macam tanaman seperti berbagai sayuran, tanamam obat, tanaman pangan seperti singkong, sukun, ubi jalar.

"Selain itu, warga menjalankan modal usaha melalui SML atau Sigma Makmur Lestari, yang mana setiap bulan kita mendapatkan margin. Alhamdullah dari hasil itu kita bisa mempunyai ambulans, alat pemadam kebakaran mandiri, toko ikan segar yang mana kalau panen ikan melimpah bisa ditaruh di situ dan yang beli dari mana-mana," terang Dwi.



Dari margin  itu RW 20 juga dapat melakukan pengadaan alat-alat keperluan warga untuk berbagai keperluan termasuk peralatan dan perlengkatan apabila terjadi banjir.

Sigma Makmur Lestari sebagai ruang unit usaha  berisi orang-orang berkompeten dalam mengelola uang, amanah dan peduli. Mereka sangat membantu dalam kontribusi kemajuan di RW 20 perumahan Sigma, diantaranya adalah H.M. Lutfi, H. Firzawardi dan Rebo Hadi.

Sementara itu Nasirman, ketua Bank Sampah dan H. Khairul Tanjung mengaku senang dengan diraihnya juara 1 RW Siaga.

"Kami senang RW kami juara. Harapan kami, ini bisa di pertahankan, RW kami tambah maju, dan juara lagi nanti di Kampung Tangguh Jaya Pancasila." tutur Nasirman, diamini H. Khairul Tanjung.

Sementara itu salah satu pelaku UMKM, Ria yang sehari hari berjualan makanan di area kuliner RW 20, menyampaikan harapannya agar prestasi yang sudah diraih dapat dipertahankan dan toleransi yang sudah terjalin tetap terus terjaga.

"Kami senang dengan kemenangan ini, semoga bisa dipertahankan. Kami juga berharap toleransi yang sudah terjaga dengan baik ini bertahan terus, di sini ada masjid,  mushola tapi juga ada gereja, kami biasa hidup dengan toleransi. Ketua RW kami Pak Dwi sangat baik, terbuka dan sangat mengayomi. Sekali lagi supaya toleransi tetap terjaga," tutur Ria.

Semua hal diatas bisa terlaksana karena terjadinya kekompakan. Hal itu diungkapkan  H. Abdul Jalil selaku tokoh masyarakat dan sesepuh RW 20. Untuk itulah mengapa kerukunan dan kekompakan harus terus terjaga.

"Rukun, kompak, guyub yang sudah ada untuk tetap terjaga," pesan H.Abdul Jalil.





Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo



×
Berita Terbaru Update