GEN-ID | Medan Satria, Kota Bekasi - Apresiasi atas konsistensi, kesinambungan dan kreatifitas
warga RW 026 kelurahan Pejuang kecamatan Medan Satria datang dari Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto
Tjahyono. Mas Tri, sapaan akrab Wakil Wali Kota Bekasi, mengapresiasi dan senang dengan kreatifitas dan
inovasi RW 026 kelurahan pejuang.
"Saya sangat senang dan mengapresiasi atas kerja keras dan kreatifitas warga RW 026, terkait UMKM salah satu jawabannya adalah memang bagaimana memberdayakan ekonomi, yang kita lakukan adalah blonjo ning tonggo, orang yang belanja di tetangganya itu adalah pahlawan," ujar Mas Tri seraya megungkapkan agar tak bergantung dan merasa gengsi karena merek dan kemasan.
"Karena bagaimanapun ekonomi harus gerak, tinggal inovasi dan kreatifitasnya untuk diperhatikan," pesan Mas Tri.
Apresiasi Mas Tri diungkapkan saat membuka ikhtiar ketahanan
pangan dan industri kreatif berupa bazaar Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Bazaar Takjil Ramadan yang
diikuti oleh sebanyak 25 pelaku UMKM di RW 026 kelurahan Pejuang. Bazaar digelar di Jalan
Taman Casandra Utama, perumahan Taman Harapan Baru.
Mas Tri yang hadir bersama istri, Ny. Wiwiek Hargono dan membuka bazaar pada Sabtu
(10/04/2021).
Sejumlah perangkat kerja pemerintahan yang hadir
diantaranya camat Medan Satria Lia Erliani, Kapolsek Medan Satria Kompol
Agus Rohmat, Lurah Pejuang H. Isnaini, Babinsa, Bimaspol, ketua RW
beserta jajaran, ketua RT beserta jajaran, ketua dan kader penggerak
PKK, Kader Posyandu, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) dan warga
sekitar.
Kusnandar yang didapuk sebagai ketua panitia Bazaar
UMKM, dalam sambutannya mengungkapkan harapan agar melalui acara ini
bisa mewadahi UMKM untuk meningkatkan kreatifitas mereka.
"Kami
adakan Bazaar UMKM ini dari tanggal 10 sampai 12 April 2021.
Selanjutnya Bazaar Takjil hasil karya UMKM warga RW 026 digelar sampai
akhir bulan Ramadhan," terang Kusnandar.
Dijelaskan Kusnandar,
khusus Bazaar UMKM dibuka dari jam 08.00 pagi sampai dengan jam 18.00
petang, sementara untuk Bazaar Takjil akan dimulai sore hari jam 15.00
sampai dengan jam 18.00.
Sementara
itu ketua RW 026 Edy Mulyawan mengungkapkan geliat warganya dalam hal
ketahanan pangan dan industri kreatif telah berkembang menjadi komunitas
yang menghidupkan sektor produksi berbagai komoditas dan kriya,
pertanian dalam hal ini aneka sayuran, ternak ikan dan olahan
hasil-hasilnya dan warga sendiri yang menjadi market utamanya,
disamping juga menerima pesanan dari luar perumahan.
"Ini sebagai wadah untuk menggerakan dan menambah kreatifitas UMKM yang ada di RW 026," ujar Edy.
"Alhamdulillah
mereka menggelar bazaar secara mandiri, yakni swadaya menyiapkan aneka
perlengkapan yang dibutuhkan selama bazaar," ucap Edy mengapresiasi
kemandirian warganya.
Dikatakan Edy, dengan adanya bazaar ini masyarakat tidak perlu kebingungan dalam mencari makanan berbuka puasa.
"Kalau pengin asinan Betawi jangan jauh-jauh, pengin jengkol, pengin kolang-kaling disini ada," kata Edy berpromosi.
"Tetap pesen saya, temen-temen semua protokol kesehatan tetap jaga," tegas Edy.
"Apa
yang sudah kita lakukan secara tidak langsung menjadi contoh, contoh
dari 1013 RW di kota Bekasi," ujar Edy yang mengingatkan bahwa
pencapaian dalam kompetisi RW Siaga yang telah diraih, menjadi juara 2,
bukan persoalan merebut kemenangan dalam kompetisi itu.
"Tetapi konsistensi kita, keberlangsungan kita terkait dengan penanganan covid dan lain-lain," tegas Edy.
Ketua
Tim Penggerak PKK RW 026 Endang Sudaryanti yang didampingi ketua
Kelompok Wanita Tani (KWT) Rita Rahmawati menjelaskan bazaar ini dapat
terlaksanan berkat kerjasama antara ibu-ibu PKK, KWT beserta dengan
Bapak-bapak pengurus RW dan RT.
Dirinci oleh Endang Sudaryanti, produk UMKM yang dijual antara lain kriya lukisan, olahan lele bumbu siap masak, manisan, keripik bayam, cabe, kolang-kaling dan lain-lain.
Dituturkan Endang, para penjual mendapatkan masing-masing satu stan, dan dikenakan biaya yang digunakan untuk kas terutama perawatan tenda.
Camat Medan Satria Lia Erliani yang hadir dalam acara pembukaan berharap dengan adanya Bazaar UMKM ini akan menumbuhkan klaster UMKM baru dan berkembang.
"Saya berharap dengan acara bazaar seperti ini akan tumbuh UMKM-UMKM baru di kelurahan Pejuang khususnya di RW 026, karena UMKM ini justru memberikan ruang untuk para pelaku usaha kecil menengah mikro yang ada di RW 26 untuk dapat mengeksplor dan memamerkan dagangannya," ujar Camat Medan Satria Lia Erliani.
Lebih lanjut Lia menambahkan bahwa untuk mempertahankan predikat juara yang diraih diperlukan konsistensi.
"Warga masyarakat itu sebenarnya memiliki potensi luar biasa, hanya saja mereka membutuhkan ruang dan kami pemerintah tentunya memberikan ruang itu, yaitu melalui lomba-lomba sehingga memotivasi mereka untuk terus berkreasi meraih sebuah prestasi dan mereka meningkatkan skill mereka sehingga mereka menjadi juara," ujar Lia.
"Dan RW 026 itu sangat luar biasa, karena ketika kita memberikan ruang dan kesempatan untuk mereka berkreasi, mereka ambil kesempatan itu dan menampilkan yang terbaik sehingga mereka juara," tambah Lia.
"Dan tetap konsistensi dijaga," pesan Lia.
Karena menurutnya Lia Erliani, berkat menjaga konsistensi itulah kenapa RW 026 setiap ada kesempatan untuk lomba mereka masuk di salah satu nominasi juara.
Reporter: Agus Wiebowo
Editor: Mahar Prastowo