Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Banjir Pejuang, Rapat RW, dan Resolusi ke Wali Kota Bekasi

Minggu, Februari 16, 2025 | 03.18 WIB | Last Updated 2025-02-15T20:32:18Z



GEN-ID 🇮🇩| Kota Bekasi - Banjir itu datang lagi. Kali Blancong, Kali Kapuk, dan Kali Gani meluap. Air merangsek ke pemukiman warga Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi. Warga sudah hapal polanya—hujan lebat turun, sungai meluap, air tak bisa ditampung, rumah-rumah tergenang.

Bosan. Capek. Tapi tidak tinggal diam.

Para Ketua RW di Kelurahan Pejuang pun berkumpul. Mereka yang tergabung dalam Forum Komunikasi Rukun Warga (FKRW) mengadakan rapat kerja. Lokasinya di Pendopo RW 26 Taman Harapan Baru (THB), Sabtu (15/2/2025).

Semua datang. Ketua FKRW Kecamatan Medan Satria H. Edy Mulyawan, Ketua FKRW Kelurahan Pejuang Blasius Fernandes, UPTD DBMSDA Endang Kusnadi, Kasipemtrantibum Kelurahan Pejuang Sahrul, hingga Bhabinkamtibmas. Satu suara: banjir harus diselesaikan.


Banjir & Percepatan Solusi

H. Edy Mulyawan, yang juga Ketua RW 26, berbicara tegas. "Menuntaskan banjir ini harus bersinergi. Tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Harus ada percepatan, harus matang dari semua aspek," ujarnya.

Ia menyebut masalah ini lintas wilayah. Sungai-sungai itu tidak hanya milik Bekasi, tapi juga Kabupaten Bekasi. Koordinasi antarinstansi dan antardaerah diperlukan.

Di rapat itu, PT Hasana Damai Putra disebut—perusahaan ini baru saja memperbaiki jalan di sekitar Patung Burung, Jalan Boulevard Hijau Harapan Indah. "Kami apresiasi itu. Jalan bagus, tapi semoga banjir juga segera teratasi," kata H. Edy.

Dari DBMSDA, Endang Kusnadi membawa kabar: ada rencana menyediakan pompa portable untuk membuang air ke saluran terdekat. Tapi ia juga menekankan pentingnya keterlibatan warga. "Banjir ini bukan cuma soal hujan dan sungai. Saluran tersumbat juga faktor utama. Warga harus peduli," katanya.




Resolusi untuk Wali Kota dan Gubernur

Dari pertemuan itu, lahirlah sebuah resolusi. FKRW Kelurahan Pejuang meminta langsung kepada Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Lima poin utama mereka:

  1. Normalisasi tiga kali (Blancong, Kapuk, Gani).
  2. Peninggian jembatan-jembatan yang melintang di atasnya.
  3. Penurapan dinding sungai.
  4. Koordinasi dengan Kabupaten Bekasi soal aliran hilir.
  5. Perlindungan wilayah hilir yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bekasi.

"Kami harap ini didengar. Jangan hanya jadi dokumen," kata Blasius Fernandes, Ketua FKRW Kelurahan Pejuang.

Ia juga berpesan kepada warga agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem. "Jaga kebersihan, buang sampah pada tempatnya. Ini tanggung jawab kita bersama."

Sebagai penutup, forum ini juga menyampaikan ucapan selamat kepada Tri Adhianto dan Harris Bobihoe yang terpilih sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi. "Semoga amanah dan membawa kemajuan bagi Bekasi," kata Blasius.

Banjir di Pejuang belum selesai. Tapi setidaknya, mereka tidak tinggal diam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update