Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Forum Komunikasi Komite Sekolah Jakarta Timur Dorong Edukasi Damai di Sekolah

Senin, Desember 08, 2025 | 20.40 WIB | Last Updated 2025-12-08T13:40:22Z

Menjadi Garda Depan Pencegahan Tawuran dan Kenakalan Remaja Menjelang Nataru


FKKS Jakarta Timur berpose bersama Wali Kota


GENERASI-ID | JAKARTA — Forum Komunikasi Komite Sekolah (FKKS) Jakarta Timur menegaskan perannya sebagai garda pendidikan yang terdepan dalam mencegah tawuran pelajar, perundungan, dan potensi kerawanan sosial lain di lingkungan pendidikan. Penegasan itu mengemuka dalam Forum Koordinasi Pimpinan Kota (FORKOPIMKO) yang digelar di Vasaka Hotel, Senin (8/12), menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Pertemuan ini menghadirkan unsur pemerintah daerah, kepolisian, TNI, Kejaksaan, serta tokoh masyarakat. Namun dalam diskusi yang berkembang, FKKS menjadi salah satu unsur yang paling banyak mendapat sorotan positif karena kedekatannya dengan sekolah dan peserta didik.


Menguatkan Peran Sekolah sebagai Ruang Aman

Menurut para Ketua dan perwakilan FKKS dari berbagai kecamatan sejakarta timur yang mengikuti kegiatan, kondisi terkini siswa sekolah-sekolah di Jakarta Timur yang perlu mendapat perhatian antara lain dinamika pergaulan remaja, potensi gesekan antarpelajar, penggunaan media sosial yang tidak terkontrol, hingga maraknya konten provokatif yang memicu tawuran.

Ketua Umum FKKS Jakarta Timur H. Syamsul Bahri menekankan perlunya pendekatan pendidikan yang lebih menyentuh akar persoalan. Bukan sekadar penindakan, tetapi pembiasaan nilai damai, toleransi, dan penguatan karakter di lingkungan sekolah.

Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, dalam kesempatan ini menyampaikan apresiasi terhadap FKKS yang dinilai semakin berperan sebagai penghubung strategis antara sekolah, orang tua, dan pemerintah.

“Tantangan pendidikan kita bukan hanya akademik. FKKS hadir untuk memastikan bahwa sekolah tetap menjadi ruang aman, nyaman, dan mendidik bagi setiap anak,” ujar Wali Kota.


Tawuran dan Kenakalan Remaja Jadi Sorotan

Dari unsur Kejaksaan Negeri Jakarta Timur, jaksa Fransiska, SH, mengingatkan bahwa meningkatnya tawuran pelajar beberapa waktu terakhir harus menjadi peringatan bagi dunia pendidikan.

Ia menilai peran FKKS krusial sebagai pihak yang memiliki akses langsung kepada orang tua, pengurus sekolah, dan lingkungan sekitar.

“Edukasi hukum harus masuk ke tingkat pelajar. Ada sekolah-sekolah yang membutuhkan pendampingan intensif,” katanya.

Sementara itu, Kasat Intelkam Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Yenmiko Sianturi, menyampaikan bahwa dalam Operasi Lilin Jaya 2025, tawuran pelajar masuk dalam daftar ancaman prioritas. Menurutnya, upaya pencegahan tidak bisa dilakukan tanpa melibatkan unsur FKKS yang memahami karakter tiap sekolah.




Sinergi Pendidikan dan Keamanan

FKKS setidaknya memiliki tiga pandangan yang dapat ditindaklanjuti sebagai isu utama terkait penanganan masalah remaja usia sekolah:

Pertama, Program rutin penyuluhan anti-tawuran dan anti-narkoba
Dilakukan bekerja sama dengan Polres, Kejaksaan, dan BNN di sekolah-sekolah.

Kedua, Pemberdayaan komite sekolah untuk memantau perubahan perilaku siswa
Termasuk menguatkan komunikasi orang tua–guru.

Ketiga,
Pembentukan jejaring FKKS–FKDM–FKUB
Untuk mendeteksi lebih cepat potensi konflik pelajar yang melibatkan unsur keluarga, kelompok remaja, atau dinamika lingkungan tertentu.

Gagasan ini setidaknya sebagian telahbterlaksana antara lain dengan DWP Satpol PP, Sudin PPPA, Polres. Kini juga mendapat dukungan dari Dandim 0505 Jakarta Timur yang melalui Danramil 01/Jatinegara  menilai bahwa pendidikan karakter merupakan lapisan pertama keamanan sosial.





Menghubungkan Orang Tua, Sekolah, dan Lingkungan

Sekretaris Umum FKKS Jakarta Timur Hj. Lusiawati menambahkan,  bahwa tantangan remaja saat ini tidak hanya berkaitan dengan faktor individu, tetapi juga pengaruh lingkungan dan digital.

“Orang tua tidak bisa memantau semua aktivitas anak setiap saat. Guru juga memiliki keterbatasan. FKKS menjadi jembatan yang memperkuat keduanya,” ujarnya.

Secara umum, FKKS menilai sekolah yang kuat bukanlah sekolah yang bebas masalah, tetapi sekolah yang mampu mengelola masalah secara kolaboratif.


Menyiapkan Sekolah Menjelang Libur Panjang

Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, FKKS bersama sekolah menghimbau agar:
Orang tua lebih aktif memantau kegiatan anak selama liburan,
Sekolah memastikan komunikasi darurat tetap tersedia,
Lingkungan sekitar sekolah berpartisipasi menjaga keamanan dan ketertiban.

FKKS juga mengingatkan bahwa sebagian tawuran terjadi bukan saat hari sekolah, melainkan pada waktu libur panjang.


Masyarakat Pendidikan Sebagai Pilar Perdamaian Kota

Seluruh unsur Forkopimko sepakat bahwa pendidikan memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas sosial Jakarta Timur.

“Aparat bisa menjaga jalan, menjaga kerumunan. Tapi menjaga hati dan perilaku anak-anak, itu tugas pendidikan,” ujar Wali Kota Munjirin.

FKKS dipandang sebagai mitra strategis pemerintah dalam membangun keteduhan sosial dari tingkat sekolah. Melalui sinergi dengan FKDM, FKUB, dan unsur keamanan, FKKS diharapkan mampu memperkuat fondasi karakter generasi muda Jakarta Timur.

Dengan demikian, momentum Nataru tahun ini bukan hanya menjadi agenda pengamanan, tetapi juga penguatan ekosistem pendidikan yang lebih damai, berdaya, dan peduli.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update