Notification

×

Iklan

Iklan

Rapimnas LDII, Menteri Agama Fahrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Agama

Selasa, Agustus 18, 2020 | 14.26 WIB | Last Updated 2020-08-18T16:31:48Z
Reporter: Agus Wiebowo | Editor: Mahar Prastowo




GEN-ID
| Jakarta
- "Saya dengan senang hati akan membuka rapimnas LDII,” ujar Menteri Agama Jenderal (Pur) TNI Fachrul Razi, ketika menerima kunjungan audiensi pra-rapimnas Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPP LDII), awal pekan ini. 

DPP LDII menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 19-20 Agustus 2020, guna memilih pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum yang sedang kosong pasca meninggalnya Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam, Juli lalu.

Plt ketua umum nantinya akan diberi amanah untuk menggelar musyawarah nasional (Munas) pada masa mendatang dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum Munas.

Terkait penyelenggaraan Rapimnas, DPP LDII beraudiensi dengan Menteri Agama Jenderal (Pur) TNI Fachrul Razi. Rombongan DPP LDII disambut langsung oleh Fachrul Razi yang didampingi Dirjen Bimas Islam Prof. Kamaruddin Amin, Sesdirjen Bimas Islam Taher, dan Sesmenag Khoirul Huda Basyir.

Ketua DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc dalam pertemuan tersebut memaparkan kesiapan Rapimnas, yang sangat strategis bagi LDII. “Keberlanjutan program LDII dalam membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas,” ujar Chriswanto.

Rapimnas dilaksanakan secara online sesuai protokol kesehatan dengan  diikuti peserta sekitar 2500 orang dari 482 titik. 

“Satu titik ada 5 sampai 10 orang,  dihadiri  34 DPW Provinsi dan 456 DPD kabupaten/kota," ujar Chriswanto.

Tema Rapimnas  adalah “Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju”. Merupakan tindak lanjut hasil dari Rakernas LDII tahun 2018, yang menghasilkan program kerja delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa.

“Bidang itu adalah Kebangsaan, Pendidikan umum, Pendidikan agama, Teknologi dan kecerdasan buatan, Kesehatan Herbal, Ekonomi Syariah, Pertanian dan lingkungan hidup, dan energi terbarukan,” papar Chriswanto.

“Dalam pendidikan agama, dakwah LDII tak hanya kepada masyarakat umumnya, namun juga menyentuh masyarakat marjinal seperti dakwah di penjara Nusakambangan dan Enrekang, serta masyarakat lain di daerah perbatasan, masyarakat penyandang kusta, dan pengajian tuna rungu. Di bidang  pendidikan umum LDII membangun platform pondok karakter. Kami menekankan pembangunan moral,” ujarnya.

Mendengar hal itu, Fachrul Razi memberi tanggapan positif. Ia mengatakan, membina umat adalah kewajiban Bersama.

“Maju mundurnya Indonesia pun sangat ditentukan oleh umat Islam karena merupakan  umat terbesar di Indonesia,” ujar Fachrul Razi, lanjutnya. "untuk itu, moderasi dalam kehidupan beragama sangat diperlukan agar tercipta Indonesia yang kondusif dan maju."

Fachrul Razi juga meminta LDII untuk berpartisipasi dalam program pemerintah untuk meningkatkan jembatan kesetiakawanan antar masyarakat. Contohnya, ia ingin meningkatkan kerukunan umat beragama dan Pendidikan di Papua. Rata rata pendidikan masyarakat di sana hanya sebatas tamatan SD sampai SMP, sementara yang maju adalah pendatang.

Menteri Agama mengungkapkan pihaknya memiliki program memberikan pembekalan kepada para penceramah agama khususnya di Papua.

"Namun karena pandemi Covid-19, rencana kami tertunda. Yang terpenting ceramahnya itu mengutamakan keindonesiaan. Saya senang jika LDII menjadi bagian dari program ini,” ujar Fachrul Razi.

Kementerian Agama juga akan mengundang LDII dalam program juru dakwah atau da’i bersertifikat.


[gen-id]
×
Berita Terbaru Update