Notification

×

Iklan

Iklan

Partai Berkarya dan Beringin Karya Berhadapan di Pilkada Pultab

Sabtu, September 05, 2020 | 03.53 WIB | Last Updated 2020-09-04T22:43:38Z

GEN-ID | Taliabu - Pasangan MS-SM (Muhaimin Syarif dan Syafrudin Mohalisi) setelah Deklarasi dan menyatakan maju mencalonkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pulau Taliabu masa jabatan 2020-2025, pada hari Jumat (04/09/2020) resmi mendaftar ke KPUD Pulau Taliabu.

Pasangan ini diusung  9 sembilan partai yakni Partai Nasdem, Perindo, Demokrat, Gerindra, PDI Perjuangan, Hanura, PAN, PKS, dan  Partai Berkarya (pimpinan Hutomo Mandala Putra).

Pasangan MS-SM akan menjadi lawan berbahaya pasangan petahana Aliong Mus-Ramli (AMR) yang disokong 5 Parpol yaitu Golkar, PPP, PKB, PPKI dan PBK (Partai Beringin Karya besutan Mucdhi Purwopranjono).

Dengan modal telah eksis dan memiliki kursi di DPRD, Partai Berkarya yakin dapat turut memenangkan pasangan MS-SM, yang secara faktual dalam keseharian sangat populer dan dekat dengan masyarakat Taliabu.



Salah seorang pengurus daerah Partai Berkarya Pultab mengungkapkan, posisi partainya juga cukup solid meski sempat diisukan terpecah menjadi dua kubu. "Tidak, bukan menjadi dua kubu. Tapi ada kader yang kemudian membuat partai baru dengan nama dan gambar yang mirip, yaitu Beringin Karya," ucapnya seraya menjelaskan permasalahan tersebut sedang dalam proses hukum di Jakarta. Pihaknya hanya fokus pada bagaimana memenangkan MS-SM.

Sebagaimana dijadwalkan, sekitar pukul  09.00 WIT Paslon MS-SM berangkat menuju kantor KPUD, diikuti Ketua/Pimpinan, pengurus  Parpol serta diiringi ribuan pendukung, relawan serta simpatisan dengan berjalan kaki dari rumah kediaman  Calon Bupati H. Muhaimin Syarif.

Politisi muda dan enerjik ini sangat dikenal begitu dekat dengan rakyat, karena memang juga berasal dari anak petani. Muhaimin Syarif atau akrab disapa Ade Ucu ini selama dua periode dengan mudah  duduk dikursi DPRD Provinsi dan  menjadi Ketua Komisi III di DPRD Provinsi Maluku Utara hingga saat ini.

MS atau Ade Ucu terjun ke politik  karena hatinya  tergugah  melihat rakyat di tanah kelahirannya begitu menderita, menjadi penonton dinnegeri sendiri  yang subur makmur gemah ripah loh jinawi. Negri yang kaya dengan sumber daya alamnya baik di darat maupun laut, harga hasil tani sangat menurun sehingga harus menjual  ke provinsi tetangga yaitu Sulawesi Tengah di Kabupaten Banggai Luwuk karena jika mejual hasil tani di kampung sendiri sangat murah.

"Saya hadir untuk saudara-saudaraku kalau hanya untuk mencari jabatan maupun kekayaan saya sudah cukup," ujar MS.

Ia melihat selama kurang lebih 8 tahun sejak pemekaran dari Kabupaten Sula, pembangunan  belum dirasakan oleh masyarakat secara merata, bahkan untuk pembangunan yang menyangga kebutuhan mendasar seperti kesejahteraan, kesehatan dan pendidikan yang merupakan 3 indikator indeks pembangunan manusia.

"Tapi perlu saya sampaikan hari ini tidak ada lagi waktu saling menyalahkan. Tidak ada waktu lagi kita saling menghina. Jangan lagi menoleh ke belakang. Yang ada hanya maju, maju, maju dan terus maju!" ujar MS bersemangat dan menampakkan optimisme.

Reporter: Bima S
Editor: Mahar P
×
Berita Terbaru Update