Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Vaksinasi Massal di Stadion Kota Bekasi, Warga Jaticempaka Jalani Skrining dan Swab Antigen

Selasa, Juni 22, 2021 | 22.14 WIB | Last Updated 2021-06-22T15:19:06Z


GEN-ID | Kota Bekasi - Jelang vaksinasi massal yang akan diberikan kepada 8000 orang, warga Jaticempaka kecamatan Pondokgede jalani skrining dan swab antigen pada Selasa (22/06/2021) guna memastikan apakah reaktif (positif) atau negatif Covid-19.

Amir, S.E., lurah Jaticempaka dalam sambutan apel pagi sebelum kegiatan Swab Antigen menyampaikan bahwa sebelum mengikuti vaksin massal warga untuk ikut skrining dan Swab Antigen terlebih dahulu.

Dikatakan Amir, pihaknya mengajak kepada segenap jajaran agar terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dan mempermudah urusan masyarakat dalam memperoleh haknya.

"Kita terus berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat dan mempermudah urusan masyarakat dalam memperoleh haknya, sesuai ketentuan dan peraturan, dimana sebagai warga negara berhak mendapat pelayanan, baik dari segi kualitas maupun jangkauan pelayanan," ujar Amir.

Diungkapkan Amir dalam apel, kelurahan Jaticempaka tetap melakukan pelayanan masyarakat dengan cara jemput bola, terus melayani, selaras tagline HEPI, yaitu Humanis, Edukatif, Profesional dan inovatif.

Dokter Johny, Kepala Puskesmas Pondokgede yang sekaligus penanggung jawab pelaksanaan skrining dan swab antigen kepada LUGAS menyampaikan  kegiatan skrining dan Swab Antigen ini dilakukan sebagai wujud persiapan kelurahan Jaticempaka untuk mengikuti vaksin massal esok hari.


Apel pengarahan oleh camat Pondokgede dan Lurah Jaticempaka sebelum skrining dan swab antigen dilaksanakan pada Selasa (22/06/2021).


Sebagaimana telah diumumkan, walikota Bekasi akan  melaksanakan vaksin massal 8.000 peserta vaksin pada Rabu (23/06/2021) pagi di Stadion Patriot Candrabagha, Kota Bekasi.

"Awalnya kita  mempersiapkan sekitar 250-an orang untuk kelurahan Jaticempaka untuk di skrining dan Swab. Tapi karena beberapa orang tidak hadir dan juga ada 5 orang ternyata terdaftar divaksin gotong royong dan RS Pelni makanya hari jni hanya 215 orang. Dan hasilnya ada yang positif 4 orang," terang dokter Johny.

Dijelaskan dokter Johny, swab memiliki dua inteprestasi yakni negatif dan positif, kalau positif berarti peserta ini sedang menderita atau terjangkit virus Covid, tapi kalau dia negatif artinya tidak ditemukan virus Covid di dalam tubuh, belum terpapar oleh virus, sehingga layak diberikan vaksin untuk menumbuhkan kekebalan tubuh sendiri.

"Agar dapat membentuk antibodi untuk melawan virus yang kapanpun datang menyerang pasien tersebut," terangnya.

Perihal kegiatan swab antigen dan skrining di kelurahan Jaticempaka, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Aswin Djuanda Kurniadi mengungkapkan, hal itu dilakukan untuk terlebih dahulu mengetahui kondisi warga. Jika hasilnya positif maka tidak bisa mengikuti vaksinasi tapi langsung isolasi mandiri, sedangkan yang negatif  diikutsertakan.


"Besok itu semua peserta vaksin  jam 06.00 wib jangan telat, sedangkan dari kelurahan jam 05.00 Wib harus sudah standby. Dan pesan kami  jangan lupa jaga kesehatan, mari kita  bentuk herd immunity sehingga punya kekebalan masyarakat, untuk itu mudah-mudahan vaksin ini  bisa hengkang dari negeri NKRI, masyarakat sehat ekonomi kuat," tutur Aswin.

Hadir dalam kegiatan swab antigen dan skrining, Camat Pondokgede Nesan Sujana, Kasi Ekbang kecamatan Pondokgede Syamsumar, Lurah Jaticempaka Amir, Sekretaris Kelurahan Moch.Ridwan Hermawan, Kasi Kesos ,Aswin Djuanda Kurniadi, Kasi Permasbang Abdul Muin, Kasi Pemtrantibum Supriyadi dan semua jajaran kelurahan yang lain termasuk Pamor, Linmas, BKM, LPM, Posyandu, PKK, para ketua RW dan RT. Selain itu juga dibantu  mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Malang yang sedang Kuliah Kerja Nyata di kelurahan Jaticempaka. Tim medis  dari puskesmas Pondokgede dibawah pimpinan dokter Johny.

Sementara itu Nesan Sujana, Camat Pondok Gede menyampaikan di wilayahnya, kecamatan Pondokgede, sebenarnya mengalami penurunan angka positif Covid-19.

Dikatakannya, adanya angka warga terpapar Covid-19  penyebabnya bukan asli warga Pondokgede, melainkan akibat arus balik mudik dari kampung.

"Mereka datang dari wilayah lain yang bisa juga wilayah merah, sehingga menyebabkan adanya penyebaran virus. Virus yang ada juga tentunya beda dengan virus yang kemarin, sekarang komunikasi terbuka saja bisa menular," ujar Nesan Sujana.

Nesan  berterimakasih kepada semua pihak di wilayahnya dapat bekerja sama  menanggulangi Covid-19.

"Sinergitas, kekompakan unsur tiga pilar baik dari TNI, dari POLRI, dari OPD-OPD  lain bersama  pemerintah Kota Bekasi dalam kepeduliannya untuk memerangi, mengurangi penyebaran Covid di wilayah kecamatan Pondokgede Insha Allah membawa hasil yang lebih baik lagi," pungkas Nesan Sujana.


Laporan Agus Wiebowo
Editor:Mahar Prastowo


×
Berita Terbaru Update