Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Jurnalist dianiaya Oknum Brimob, "Alfahrizal HA : Runtuhnya Demokrasi Pers "

Sabtu, Agustus 23, 2025 | 13.51 WIB | Last Updated 2025-08-23T06:51:07Z


GEN-ID | Banten - Insiden memilukan terjadi saat mereka bertugas meliput inspeksi lingkungan di area PT Genesis Regeneration Smelting (GRS), Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, Kamis (21/8/2025).

Kronologi pengeroyokan bermula ketika rombongan KLHK bersama sejumlah jurnalis melakukan peliputan terkait sidak limbah pabrik peleburan timbal PT GRS.

Hal ini menuai kecaman beberapa pihak, beberapa organisasi pers nasional dan daerah mengutuk dan mengecam tindakan ini yang mencederai demokrasi kebebasan pers. 

Insiden ini terjadi sunter Dugaan keterlibatan oknum aparat di lokasi juga turut mencuat dalam peristiwa kekerasan berupa pengeroyokan tersebut.

Wartawan JawaPos, Hendi, yang berada di lokasi menceritakan kronologi penyerangan tersebut.

“Setelah liputan, mau arah pulang dipanggil salah seorang anggota Brimob disuruh menghadap HRD, tapi saya menolak karena takut dikunci. Pas naik motor, Brimob teriak lalu menjaga motor saya, terus oknum ormas nyerang sambil teriak ‘matiin… matiin’,” ujar Hendi.

“Saya sempat menyelamatkan diri, tapi Humas KLHK habis dipukulin sampai diinjak-injak, sama teman kita anak Tribun juga abis dipukulin,” sambung Hendi.

Hendi menambahkan, dirinya bersama kontributor SCTV sempat disandera oknum ormas.

“Dia bilang, ‘gara-gara kalian saya jadi pengangguran’. Enggak lama, rombongan deputi yang sudah pulang balik lagi. Pas saya dicegat, Pak Deputi Rizal langsung keluar dari mobil dan nendang oknum ormas,” tutur Hendi.

“Tapi oknum itu melawan sampai terjadi baku hantam. Sementara oknum Brimob yang tadinya nyerang kita, begitu lihat Pak Deputi malah pura-pura nenangin,” tambah Hendi.

Hal yang sama juga terjadi insiden terhadap wartawan detik  “Mau pulang, pas di parkiran sudah masuk mobil, ada seorang security nyamperin nanya ‘dari media ya? sini dulu, ngobrol’. Karena gelagatnya enggak enak, saya enggak mau. Tiba-tiba ada oknum ormas nyerang dari arah warung, ada yang bawa golok,” ujar Iqbal.

“Saya pasrah, tapi coba nyari celah buat kabur. Anak Tribun dipukul pakai helm, jatuh lalu dipukuli. Yang parah itu Humas LH, ada dua orang, sudah tersungkur sampai diinjak-injak, saya lihat sudah berdarah,”

Praktisi hukum yang menilai hal ini sangat berbahaya bagi kebebasan iklim demokrasi Indonesia, khususnya pers. 

"Saya Pilu mendengarnya, pasal 354 KUHP tentang penganiayaan saya kira masih  kurang, semoga propam bisa bijak ambil sikap dan layak untuk PTDH kepada pihak yang menyuruhnya dan pelaku utamanya" Ucap Alfahrizal HA

Ketua Umum YPKBH hipkumsi ini juga menambahkan " Sebagai OBH yang menjalin kerjasama dengan beberapa serikat media, kami akan terus kawal kasus ini, dan minta kepada propam untuk terbuka dan berterus terang, menjunjung tinggi transparansi dihadapan publik. " Tutupnya

#AlfahrizalHA #Hipkumsi #YPKBHHipkumsi #LawyersHipkumsi #PengacaraHipkumsi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update