Selama sebulan lebih blusukan terjun ke masyarakat di desa Berbek Kecamatan Waru - Sidoarjo untuk survey mencari permasalahan yang ada di lapangan pada musim hujan yaitu banyaknya genangan, dan air sumur yang mengering di musim hujan.
Berangkat dari masalah itu, tim melakukan survei bekerjasama dengan aparat desa, Lembaga Keswadayaan Masyarakat / LKM, KOTAKU, dan Kepala Desa Berbek.
Berangkat dari masalah itu, tim melakukan survei bekerjasama dengan aparat desa, Lembaga Keswadayaan Masyarakat / LKM, KOTAKU, dan Kepala Desa Berbek.
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim dosen peneliti dari Teknik Sipil Unitomo ini mengangkat tema, “Penanggulangan Masalah Banjir dan Pengolahan Sampah Mandiri dengan Metode TAKAKURA”.
Tujuannya adalah memberikan wawasan, mengubah pola pikir masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan di sekitar seperti pembangunan yang berwawasan lingkungan.
Contoh kongkritnya, sebagai contoh ialah konservasi air dengan menabung air hujan, dengan cara menghindari halaman ditutup dengan plesteran, dan tetap pakai paving.
Air dari cucuran (talang) atap masuk ke bak kontrol yang tidak dibuat kedap, tapi dipasang pipa yang dilubangi pada kedalaman 1 meter, sehinggar air hujan yang bersih meresap ke dalam tanah (infiltrasi), dan melarang sampah dibakar tapi diolah menjadi kompos untuk sampah organik.
Tim juga melaksakan demo membuat kompos dengan keranjang TAKAKURA pada hari Minggu 22 Juli di Balai Desa Berbek yang dihadiri oleh 40 orang perwakilan RT dan RW.
Diakhir acara, 30 keranjang dibagikan kepada warga yang hadir. Kepala Desa berharap kegiatan ini ada keberlanjutan dengan topik yang lain. Warga antusias mengikuti acara dan tidak beranjak sampai acara selesai pukul sepuluh malam waktu setempat.
CJ : Safrin
Red : Arianto
