GEN-ID 🇮🇩 | Inspirasi
- Sebanyak 100 anak yatim
binaan Rindang Foundation Indonesia (RIF), mendapatkan hadiah di lebaran
anak yatim, yang digelar dalam sebuah acara santunan di Aula Masjid Al
Wahab RIF Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Senin 30 Agustus
2021.
Akan tetapi mengingat kondisi Kota Bekasi yang masih PPKM level 3 hanya 50 anak yatim yang dihadirkan dalam acara sederhana tersebut, sedangkan sisanya dihantar langsung ke rumah-rumah yatim tersebut. Demikian diungkapkan Ketua Yayasan RIF, M. Adhie Pamungkas.
Rasulullah Saw bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)
Sehingga barang siapa yang ingin bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam di surga salah satunya dengan menyantuni anak yatim.
Dengan semangat berbagi menyantuni anak yatim itulah, bulan Muharram sebagai tahun baru Islam ini yang juga dikenal sebagai lebaran anak yatim pada setiap tanggal 10, dijadikan sebagai momentum berbagi oleh para donatur Rindang Indonesia Foundation (RIF).
Acara berlangsung khidmat dan meriah diisi dengan apresiasi seni adik-adik yatim berupa hiburan seni tari, musik, angklung, puisi, dan pertunjukan grup marawis Miftahul Jannah Citeureup binaan Ibu Maria.
"Peringatan10 Muharram tidak hanya seremonial Peringatan Hari Besar Islam, dengan diadakannya event seperti ini, marilah kita berbuat sesuatu yang bermanfaat, yang bisa dirasakan bagi anak yatim dan orang banyak pada umumnya,” ujar Ketua Yayasan RIF, M. Adhie Pamungkas.
Yayasan Rindang Indonesia (RIF) dengan visi "Menjadi yayasan yang bermanfaat besar untuk kemanusiaan", secara rutin melaksanakan santunan yatim, dan pada masa pandemi ini dilaksanakan dengan terbatas guna mematuhi protokol kesehatan.
"Meski kondisi PPKM di Kota Bekasi turun ke level 3 namun tetap waspada dan disiplin dalam melaksanakan prokes yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," ujar Adhie.
Ipda Slamet Riyadi selaku Panit Binmas Polsek Pondokgede turut memberikan motivasi kepada anak yatim yang hadir tentang makna berbagi yang diibaratkan sebuah lilin.
"Kita bayangkan pertama kali mendengar kata lilin, sebuah benda yang selalu memberikan cahaya walaupun cahayanya tidak sebesar mentari, dicari saat lampu padam," tuturnya.
Lilin menurutnya adalah simbol terang dan kesetiaan. Yang memang begitu setia memancarkan cahaya, tanpa peduli akan dirinya sendiri. Ia, memberi cahaya, sebelum perlahan-lahan habis dan padam.
"Maka dalam hal ini kita menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur yang selalu setia memberikan donasi kepada yatim binaan rindang Indonesia," ucap Ipda Slamet Riyadi.
Akan tetapi mengingat kondisi Kota Bekasi yang masih PPKM level 3 hanya 50 anak yatim yang dihadirkan dalam acara sederhana tersebut, sedangkan sisanya dihantar langsung ke rumah-rumah yatim tersebut. Demikian diungkapkan Ketua Yayasan RIF, M. Adhie Pamungkas.
Rasulullah Saw bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau serta agak merenggangkan keduanya” (HR. Bukhari, Shahih Bukhari, Sahl bin Sa’ad As-Sa’idiy: 5304)
Sehingga barang siapa yang ingin bersama Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam di surga salah satunya dengan menyantuni anak yatim.
Dengan semangat berbagi menyantuni anak yatim itulah, bulan Muharram sebagai tahun baru Islam ini yang juga dikenal sebagai lebaran anak yatim pada setiap tanggal 10, dijadikan sebagai momentum berbagi oleh para donatur Rindang Indonesia Foundation (RIF).
Acara berlangsung khidmat dan meriah diisi dengan apresiasi seni adik-adik yatim berupa hiburan seni tari, musik, angklung, puisi, dan pertunjukan grup marawis Miftahul Jannah Citeureup binaan Ibu Maria.
"Peringatan10 Muharram tidak hanya seremonial Peringatan Hari Besar Islam, dengan diadakannya event seperti ini, marilah kita berbuat sesuatu yang bermanfaat, yang bisa dirasakan bagi anak yatim dan orang banyak pada umumnya,” ujar Ketua Yayasan RIF, M. Adhie Pamungkas.
Yayasan Rindang Indonesia (RIF) dengan visi "Menjadi yayasan yang bermanfaat besar untuk kemanusiaan", secara rutin melaksanakan santunan yatim, dan pada masa pandemi ini dilaksanakan dengan terbatas guna mematuhi protokol kesehatan.
"Meski kondisi PPKM di Kota Bekasi turun ke level 3 namun tetap waspada dan disiplin dalam melaksanakan prokes yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan," ujar Adhie.
Ipda Slamet Riyadi selaku Panit Binmas Polsek Pondokgede turut memberikan motivasi kepada anak yatim yang hadir tentang makna berbagi yang diibaratkan sebuah lilin.
"Kita bayangkan pertama kali mendengar kata lilin, sebuah benda yang selalu memberikan cahaya walaupun cahayanya tidak sebesar mentari, dicari saat lampu padam," tuturnya.
Lilin menurutnya adalah simbol terang dan kesetiaan. Yang memang begitu setia memancarkan cahaya, tanpa peduli akan dirinya sendiri. Ia, memberi cahaya, sebelum perlahan-lahan habis dan padam.
"Maka dalam hal ini kita menyampaikan ucapan terimakasih kepada para donatur yang selalu setia memberikan donasi kepada yatim binaan rindang Indonesia," ucap Ipda Slamet Riyadi.
"Kita do'akan para donatur dan pengurus rindang selalu diberikan kesehatan dan keberkahan, " sambungnya.
Sementara itu ustadz Ade Hidayatullah berpesan khususnya kepada para yatim, untuk menjadi pribadi yang selalu melihat kekurangan diri sendiri dan melihat kelebihan orang lain.
"Apa yang kurang dari kita? Kurang bersedekah, berzakat dan kurang apa lagi? Kalau bisa introspeksi itu semua maka kita menjadi orang yang selalu amanah," urai ustad Ade.
Demikian halnya ketua RW setempat, Ristono juga berharap melalui doa bersama yang dipanjatkan bersama anak yatim, Indonesia dapat bangkit dan tumbuh.
"Semoga dengan santunan dan do'a bersama ini Indonesia segera makin bangkit dan tumbuh menjadi negara yang lebih maju," harap Ketua RW Ristono diujung acara.
Bintang Alief 📲
Mahar Prastowo 📲