Notification

×

Iklan

Iklan

Header Ads

Porprov Jambi Ditunda, Habib Syukri: Atlet yang Dirugikan, Motivasi Anjlok, Peluang Karier Menggantung

Jumat, Desember 19, 2025 | 20.13 WIB | Last Updated 2025-12-19T13:13:23Z


JAMBI – Polemik penundaan event olahraga besar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jambi mulai memunculkan keresahan di kalangan atlet dan pelatih. Pasalnya, agenda yang seharusnya menjadi puncak pembuktian prestasi justru berubah menjadi ruang ketidakpastian.


Kepada awak media, Salah satu Tokoh Olahraga Jambi, Habib Syukri mengatakan, para atlet yang telah menjalani latihan intensif berbulan-bulan mengaku penundaan tersebut berimbas langsung pada kondisi fisik, mental, hingga karier mereka. Program latihan yang dirancang untuk mencapai performa terbaik pada waktu pertandingan terpaksa dirombak total.


“Periodisasi latihan itu tidak main-main. Begitu jadwal berubah, semua harus dihitung ulang. Risiko cedera makin besar,” ujar Habib Syukri Jum'at 19 Desember 2025


Tidak hanya itu, Habib Syukri juga menjelaskan, penundaan event juga menimbulkan tekanan psikologis. Banyak atlet kehilangan motivasi dan merasa kecewa karena target dan masa persiapan menjadi tidak jelas. Sebagian atlet yang selama ini mengandalkan event Porprov–Porwil–PON sebagai jalur peningkatan karier, peluang beasiswa, hingga kesempatan masuk pemusatan latihan nasional, kini harus menunda mimpi mereka.


"Yang pasti beban finansial atlet ikut melonjak. Pasokan suplemen, nutrisi, perlengkapan latihan, hingga biaya TC mandiri menjadi makin panjang karena waktu persiapan otomatis bertambah. Atlet banyak keluar biaya pribadi. Kalau event maju mundur, bebannya jelas makin berat,” jelas Habib Syukri


Habib Syukri menambahkan, penundaan juga dikhawatirkan menurunkan kualitas kompetisi. Semakin lama ditunda, semakin banyak atlet yang drop performanya, bahkan memilih mundur karena cedera atau masalah kesiapan.


"Bagi sebagian atlet, terutama yang berada pada masa emas—usia 17 hingga 25 tahun—penundaan panjang justru bisa menghilangkan momentum berharga. Umur atlet tidak bisa diputar ulang. Kapan lagi mereka punya kesempatan emas kalau event-nya sendiri tersendat?” ujarnya. 


Seiring meningkatnya keluhan dari lapangan, publik kini menunggu langkah tegas pemerintah daerah dan KONI karena Atlet berharap agenda besar olahraga tidak lagi menjadi korban tarik ulur birokrasi, karena dampaknya langsung dirasakan oleh mereka yang selama ini berjuang membawa nama daerah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

×
Berita Terbaru Update